Lewat puisi
Ijinkan berkata~kata
Menggaungkan suara hati
Yang kini meratap dalam sedih
Aku jauh dari ibukota
Dan aku bukan siapa~siapa
Hanya anak miskin direnggut pilu
Serasa di tusuk~tusuk pisau berkarat
Tapi, bolehlah memohonmu
Jangan ricuh ditaburkanÂ
Rasa resah meledak~ledak
Bukan takut amuk angkara murka
Gelembung rahwana yang merasuki jiwa
Saudara~saudaraku
Ayo buka mata memandang bening
Bulan suci penuh berkah carilah ridho~Nya
Sebelum penyesalan menghantuiÂ
Sebelum hidup berakhir
Sebelum kehidupan datang kehancuranÂ
22 Mei
Jadikan nafas jiwa; doa~doa
Saatnya membuka mata bening
Menyulam damai, ingatlah Tuhan
**
Surabaya, 22 Mei 2019Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!