suara petir
memecah malam
pasiku tersentak kaget
pun diri menyebut namaNya
di emperan toko
kami berdesak-desakan
bukan mencari kehangatan
tapi, ciutnya tempat berteduh
jam sembilan kini
jalan kelihatan sepi
sedang aku masih disini
menanti (entah) kapan redanya
tak tersisa sebatang rokok
dalam diam hanya mengeluh
sampai akhir memutuskan pulang
basah kuyup badan menggigil, biarlah
Surabaya, 22.11.2017 l 23:45 wib
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!