Waktu sudah hampir menunjukkan pukul 6 pagi. Ratusan pelari berdiri di depan garis start, wajah-wajah mereka nampak tegang. Beberapa detik menuju tepat pukul 6 pagi, sebuah hitungan mundur membuat adrenalin setiap pelari membuncah.. 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2 dan Go...!
Serentak ratusan pelari dari berbagai negara mulai melangkahkan kaki dan berlari. Suasana menjadi terasa penuh dengan semangat seakan mendorong semua peserta untuk terus berlari, sebuah euforia!
Mereka adalah ratusan pelari dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi dalam ajang ultra trail run dunia, The Mandalika Ultra Trail 100. Acara ini merupakan salah satu event berskala internasional di Destinasi Super Prioritas Mandalika (DSP Mandalika) selain Hutama Karya Endurance Challenge 2021, World Superbike (WSBK) 2021, dan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
Kegiatan lari lintas alam jarak jauh atau Ultra Trail Run ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pehobi lari lintas alam di seluruh dunia. Kegiatan ini membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang luar biasa karena jarak yang ditempuh lebih jauh dari lari marathon, bisa sampai 100 km atau lebih. Beberapa event Ultra Trail Run di tanah air yang sudah terjadwal antara lain BTS 100 (Bromo Tengger Semeru), MesaStila 100 (Magelang, Jawa Tengah), Rinjani 100 (Gunung Rinjani) dan lainnya.
The Mandalika Ultra Trail 100 atau Mandalika 100 merupakan salah satu event ultra trail run kelas dunia karena menempuh jarak total lebih dari 100 km atau tepatnya 114 km. Namun dalam event ini sebenarnya ada 3 kategori yaitu 25K, 51K dan 114K.
Hal yang membuat Mandalika 100 ini unik dan lain dibanding event ultra trail run lainnya di Indonesia adalah karena treknya menyusuri pantai dan perbukitan di pinggir pantai, sementara yang lainnya medannya di pegunungan dan jalan biasa.
Rute yang ditempuh Mandalika 100 dimulai dari Pantai Kuta Mandalika ke arah timur menuju ke pantai Tanjung Aan kemudian berputar mengelilingi Tanjung Aan, pantai Seger dan kembali melewati Pantai Kuta Mandalika kemudian menuju ke arah barat melewati Pantai Gerupuk, Pantai Are Guling, Pantai Mawun, Pantai Munah, Pantai Telawas, Pantai Semeti, Pantai Mawi, Pantai Selong Belanak, Pantai Tomang-Omang, Pantai Serangan, Pantai Torok, Pantai Nambung, pantai Pengantap, Â Pantai Belongas, kemudian melewati desa-desa salah satunya dusun Pengendan dan berakhir di pantai Sekotong.
Dari belasan pantai tersebut -kecuali pantai Sekotong- terletak di bagian paling selatan dari pulau Lombok yang menghadap langsung Samudra Hindia. Pantai-pantai tersebut rata-rata masih alami, asli dan belum banyak terjamah. Kawasan ini begitu kaya dengan keindahan hamparan pantai yang luas, lengkap dengan pasir putihnya yang lembut. Keindahan yang sempurna dari belasan pantai yang sambung menyambung ini seperti hamparan ratna mutu manikam yang tersembunyi. Inilah salah satu Wonderful Indonesia yang harus diketahui dunia.
Yang lebih istimewa lagi, semua daya tarik pantai tersebut kemudian dipadukan dengan keindahan latar belakang perbukitan hijau yang membentengi masing-masing pantai. Dari ketinggian diatas bukit, sejauh mata memandang terlihat hamparan pantai pasir putih yang bersih dengan latar belakang laut yang biru. Kombinasi bentang alam yang indah ini merupakan rute dari Mandalika 100.
Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa indahnya pemandangan yang disuguhkan disepanjang rute Mandalika 100 ini. Sempurna. Rasa lelah, haus dan lapar yang mendera para peserta yang berlari puluhan kilometer terbayar lunas dengan pemandangan yang luar biasa indahnya. Bila ada pelari dunia yang mencari event ultra train run dengan pemandangan terbaik di dunia ya di Indonesia Aja, The Mandalika Ultra Trail 100.
Sungguh... Mandalika 100 merupakan salah satu magnet kuat yang menarik seluruh pelari ultra trail run di dalam dan luar negeri. Mereka datang dari seluruh penjuru dunia sebagai sebuah panggilan jiwa untuk memuaskan dahaga batin para pelari lintas alam sejati. Rasa dahaga yang hanya dapat dipuaskan dengan menjalani lari lintas alam menyusuri belasan pantai berpasir putih yang indah dan perbukitan hijau di kawasan pulau Lombok yang langsung menghadap Samudra Hindia.
Perhelatan kelas dunia dari sejumlah event sport tourism internasional seperti World Superbike (WSBK) 2021, MotoGP 2022 dan Mandalika 100 sangat penting perannya dalam mempromosikan DSP Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pulau Lombok kepada masyarakat di seluruh dunia.
Dalam rangka menyambut berbagai perhelatan internasional di atas, pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengembang kawasan Mandalika telah menyiapkan berbagai sarana akomodasi yang representatif salah satunya adalah pembangunan Pullman Lombok Mandalika Beach Resort, hotel kelas bintang lima yang berada di kawasan pantai Kuta Mandalika.
Bersamaan dengan itu, untuk mendukung akses ke kawasan ini juga telah dilaksanakan proyek pengembangan Bandara Lombok yang meliputi antara lain perpanjangan runway sehingga  mampu melayani operasional pesawat sekelas Boeing 777. Selain itu Apron Bandara Lombok juga telah diperluas sehingga mampu menampung 16 pesawat termasuk 6 pesawat berbadan lebar.
Pengembangan Bandara Internasional Lombok ini sangat penting untuk mendukung perhelatan internasional yang di gelar di pulau Lombok. Hal ini karena akses ke pulau Lombok yang paling cepat dan efektif adalah dengan moda pesawat terbang.
Upaya untuk memperkenalkan DSP Mandalika ke dunia luar melalui berbagai gelaran atau event berskala internasional ini perlu ditindaklanjuti dengan strategi yang tepat agar promosi besar-besaran ini tidak berhenti pada event tahunan. Sebuah strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada hari-hari biasa di luar event yang digelar setahun sekali.
Salah satu ide yang sudah digagas adalah sirkuit Mandalika yang dapat diakses oleh publik bila sedang tidak dipakai untuk gelaran World Superbike (WSBK) dan ajang balap MotoGP. Ini berarti saat balapan tidak digelar, warga bisa melintas bebas di venue balapan MotoGP tersebut.
Ide ini merupakan ide yang sangat kreatif dan merupakan ide pemanfaatan sirkuit yang pertama di dunia. Ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk merasakan berkendara di sirkuit MotoGP kelas dunia, sebuah pengalaman yang mungkin tidak akan bisa didapatkan dimanapun di seluruh dunia kecuali di sirkuit Mandalika.
Selain itu event Mandalika 100 yang merupakan salah satu magnet terkuat dalam menarik wisatawan juga dapat diterjemahkan dalam kegiatan pariwisata sehari-hari. Rute lari lintas alam Mandalika 100 yang eksotik dan menantang dapat dijadikan daya tarik pariwisata sehari-hari.
Caranya adalah dengan membangun secara permanen rute ini dengan mendirikan patok-patok disepanjang rute Mandalika 100. Patok ini seperti patok di jalan umum yang terbuat dari beton, untuk patok besar dipasang setiap satu kilometer dan patok kecil setiap 100 meter dengan titik nol di pantai Kuta Mandalika, sebagai titik awal atau start ajang lari lintas alam internasional Mandalika 100.
Selain itu pos-pos yang dipakai sebagai check point selama ajang ultra trail run, harus tetap dipelihara dengan baik, termasuk papan informasi atau gapura atau penanda lain sehingga memberikan kesan seperti saat lomba.
Dengan demikian para wisatawan yang datang ke kawasan Mandalika juga dapat merasakan pengalaman menjalani trek atau medan The Mandalika Ultra Trail 100 yang mashyur dengan keindahan pemandangan alamnya.
Para wisatawan ini mungkin mereka yang ingin mengikuti ajang ultra trail run Mandalika 100, namun karena keterbatasan waktu atau ada agenda penting lain yang bersamaan sehingga mereka tidak bisa ikut. Bila ikut di tahun berikutnya mereka harus menunggu satu tahun lagi dan belum tentu jadwal mereka tidak berbenturan lagi.
Kemungkinan lain, mereka hanya penyuka lari lintas alam yang tidak memiliki kemampuan seperti pelari profesional yang sanggup berlari sejauh 25 km, 50 km atau bahkan 100 km, namun mereka ingin merasakan sensasi ajang ultra trail run yang mendunia ini.
Melakukan trail run sendiri dengan rute yang sama dengan rute Mandalika 100 merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi bila bisa berfoto dengan latar belakang keindahan pantai selatan Lombok serta "patok" penunjuk arah dan papan informasi lainnya yang instagramable. Terbayar sudah obsesi mereka untuk "ikut" dalam ajang ultra trail run kelas dunia, "The Mandalika Ultra Trail 100", sebagai salah satu trek Ultra Trail Run dengan pemandangan terbaik di dunia.
Kunjungan wisatawan yang terus mengalir sepanjang tahun meskipun sedang tidak ada event internasional seperti inilah yang dapat diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi pariwisata di DSP Mandalika. Promosi besar-besaran yang dilakukan untuk mengenalkan DSP Mandalika ke dunia luar selama ini diharapkan tidak hanya berhenti pada gelaran internasional setahun sekali namun mampu menarik wisatawan secara berkelanjutan.
DSP Mandalika adalah magnet baru dalam dunia pariwisata di pulau Lombok. Dan magnet baru ini bersama dengan daya tarik wisata pulau Lombok yang sudah ada seperti pesona keindahan alam Gunung Rinjani, Tetebatu, kepulauan Gili , desa Adat suku Sasak dan lainnya akan memberikan lebih banyak pilihan kepada para calon wisatawan yang merencanakan kunjungan ke pulau Lombok. Banyaknya pilihan tempat wisata ini juga akan meningkatkan lama tinggal wisatawan di pulau Lombok.
***
catatan :
The Mandalika Ultra Trail 100 atau Mandalika 100 akan digelar pada tanggal 4-5 Desember 2021, sumber: www.mandalika100.com
