Mohon tunggu...
Rudi Gareng
Rudi Gareng Mohon Tunggu... -

Pencinta warna biru...

Selanjutnya

Tutup

Money

Dunia pertekongan TKI di negeri jiran

16 Mei 2011   07:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:36 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kehidupan TKI di negeri jiran tidak selalu identik dengan kehidupan marginal meskipun memang hampir sebagian besar mengisi status sebagai tenaga kasar dengan upah minim menurut standard negeri jiran. Dengan modal kecerdikan dan mungkin juga situasi yang mendukung, ada sebagian kecil dari mereka yang mampu membalikkan nasib sehingga berhasil menjadi tekong. Kalau di Indonesia, Tekong ini disebut juga calo tapi di negeri jiran sana status Tekong ini memiliki makna yang positif, kadang mereka disebut juga ejen (agent).

Perjalanan sejarah para tekong umumnya hampir mirip. Berangkat ke negeri jiran dengan tujuan mengadu nasib menjadi TKI, kemudian mereka mampu melihat peluang untuk menjual jasa kepada kawan-kawan mereka sesama TKI dan bahkan majikan para TKI sehingga akhirnya mereka benar-benar berhenti bekerja dengan majikan dan mulai menjalankan profesi sebagai tekong dengan berbagai spesifikasi jasa yang mereka tawarkan.

Berikut ini saya sampaikan kepada anda berbagai macam aktivitas pertekongan yang bisa saya rekam selama di negeri jiran.

1. Tekong Calling Visa

Jasa yang diberikan tekong ini adalah membantu pengurusan dokumen calling visa para TKI yang akan bekerja di negeri jiran ke perwakilan negara yang dituju. Order mereka terima dari para majikan di negeri jiran atau dari para penyalur tenaga kerja di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, tekong ini biasanya berkongsi dengan perusahaan penyalur tenaga kerja di negara tujuan, khususnya untuk membantu mereka dalam hal permodalan karena peraturan negeri jiran yang baru mengharuskan pembayaran deposit ke pemerintah sana untuk setiap TKI yang mau berangkat. Besaran deposit tergantung pada bidang kerja yang dituju oleh para TKI tersebut.

Dari jasa awal yang pengurusan calling visa, mereka pun bisa mendapatkan bisnis turunan yang berupa pengurusan tiket penerbangan, pengurusan perpanjangan ijin kerja, kesehatan, perpanjangan pasport dll.

Satu tekong ini, sebut saja namanya Dan (bukan nama sebenarnya) merupakan salah satu tekong calling visa yang berhasil meskipun umurnya masih terbilang muda (sekitar 30 tahun). Dari bisnis ini Dan bisa membangun rumah bagus, memiliki beberapa ruko yang salah satunya dipakainya untuk bisnis travel agentnya serta beberapa kendaraan roda empat baru di Sidoarjo. Di negeri jiran sendiri dia hidup di apartement yang meskipun tidak terbilang mewah tapi cukup layak.

2. Tekong Pengiriman Uang

Efek positif dari TKI adalah mengalirnya arus uang ke kampung halaman sebagai tanda bahwa mereka sudah berhasil menikmati hasil jerih payahnya sebagai tenaga kerja. Kondisi ini melahirkan munculnya bisnis remittance baik yang resmi maupun tidak resmi. Yang resmi contohnya Bank, Western Union dan terakhir hadir Mandiri Remittance (anak perusahaan Bank Mandiri di Malayasia), diluar itu bermunculan juga pelayanan pengiriman uang yang tidak resmi seperti money charger dan perorangan yang dikenal sebagai Tekong pengiriman uang. Remittance tidak resmi ini benar-benar mengandalkan modal kepercayaan karena tidak ada kontrak resmi yang bisa dipegang.

Banyak TKI yang lebih memilih jasa Tekong ini karena biasanya tekong tersebut berasal dari suku dan daerah yang sama, disamping prosedurnya yang tidak rumit dan bahkan tekong tersebut jemput bola dengan mendatangi langsung pelanggannya. Sementara pengiriman uang dengan cara modern lebih terkonsentrasi di kota-kota dan cukup rumit prosedurnya menurut ukuran mereka.

Tekong biasanya mengenakan komisi antara 7 s/d 10pct dan biasanya komisi itu mereka bagi dengan downline mereka yang bertugas mencari pasar ke kantung-kantung TKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun