Mohon tunggu...
Nensi rud hausen
Nensi rud hausen Mohon Tunggu... Study and SPG -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menyayat hati

30 Oktober 2018   07:35 Diperbarui: 30 Oktober 2018   07:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ana : selama gue di panti gue sakit

Aku : cerita in gimana loe bisa masuk panti

Ana : panti ya itu ngeri bangat, di sana penuh dengan orang gila, gue langsung di tarik aja di bawa ke panti cipayung. Gue di data, dan di minta KTP, gue bilang KTP gue hilang. Yang data minta nomor yang bisa di hubungi, gue ga hafal nomor" telepon.

Aku : ko loe bisa ampe kurus gini ? Terus loe bisa ampe sakit !?

Ana : di panti itu sangat sadis, kami di tempatkan satu ruangan dengan orang gila dan orang yang memiliki penyakit kulit. Di satu ruangan ini mereka tidur,makan ,mandi buang air besar dan kecil.

Aku : ga ngerti deh!! Maksud ya satu ruangan tuh apa

Ana : di ruangan ini ga ada kamar mandi, dan tidak ada tempat tidur. Tidur makan begitu aja dengan kotoran mereka. Gue merasa jijik aja utuk makan, dengan keadaan. Mereka pun tidak menyedikan air yang layak untuk di minum. Panti itu menyedikan air keran untuk di minum. Makanan ya pun anek! Terlihat kotor. Melihat itu semua sempat 3 bulan ga makan nasi hanya makan lauk dan buah pisang aja. Gue juga ga minum" sama sekali selama 3 bulan.

Aku : ngeri benar itu tempat!! Serius loe....? 3 bulan ga nasi dan ga minum sama sekali !!?

Ana : iya, di situ gue sakit ampe mau mati, gue di rawat di rumah sakit ampe 2 kali di rumah sakit duren sawit

Aku : berapa lama dirawat

Ana : pertama 3 minggu yang ke dua 5 minggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun