Mohon tunggu...
Rubiakto
Rubiakto Mohon Tunggu... Bismillah

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hampir Mati, Dada Sesak, Sulit Bernafas

15 Juli 2025   06:20 Diperbarui: 15 Juli 2025   00:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dengan merasa masih kuat, kau berjalan merayap di tembok, menuju RGD.

Ada tempat berbaring, tapi tidak kugunakan. Karena, ketika aku berbaring, punggung kiriku terasa semakin perih.

"Kenapa pak?" Tanya Dr. Tantri.

"Sesak dok," jawabku menyesuikan tarikan nafas yang kutarik.

"Bisa lebih panjang lagi?" tambah Dr. Tantri.

Dalam hati aku bergumam, "ambil nafas segini aja udah alhamdulillah dok, ngga bisa lebih panjang lagi."

Lidahku diperiksa, kerongkongan disenter, rasa sesak itu makin menyiksa, semakin aku ingin berbaring tekanan udara dalam tubuh semakin padat, punggung kiri sampai dada kiriku semakin perih.

Aku berfikir simple, kata Dr. Tantri ini lambung, produksi asam lambung meningkat, ada gas yang harus dikeluarkan.

Keluarkan gas dari perut. Dibenakku ada dua, pertama, masukan obat dari anus, memancing si Gas keluar, dan kondisi pernafasan kembali normal.

Atau kedua, membuat lubang di dada. Mungkin, dalam kasusku pilihan pernama lebih masuk akal.

Aku bersiap, kalau memang harus memasukan obat lewat anus, yang penting angin ini cepat keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun