Mohon tunggu...
Fatur
Fatur Mohon Tunggu... Penulis

Membaca, membaca, membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Soekarno ke Prabowo : Tradisi Pidato Indonesia di PBB sebagai Cermin Budaya Politik

26 September 2025   12:33 Diperbarui: 26 September 2025   12:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di mata budaya politik Indonesia, pidato di PBB selalu lebih dari sekadar diplomasi. Ia adalah  simbolik, bukti bahwa Indonesia tidak hanya sibuk dengan urusan domestik, tetapi juga hadir sebagai bagian dari keluarga besar umat manusia.

Penutup

Pidato Prabowo di PBB memang tak setara dengan pidato Soekarno dalam kedalaman filosofis, namun ia tetap melanjutkan tradisi penting: bahwa Indonesia harus bersuara. Dalam kultur politik kita, pemimpin yang berani berbicara di forum dunia selalu mendapat tempat istimewa dalam memori kolektif.

Dengan demikian, dari Soekarno ke Prabowo, pidato di PBB menjadi cermin bahwa bangsa ini, meski berbeda zaman dan gaya, tetap ingin hadir sebagai kekuatan moral dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun