Mohon tunggu...
Ruang Bermain Gabert
Ruang Bermain Gabert Mohon Tunggu... Seniman - Ruang Bermain

Mencari ruang bermain

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kesurupan Berjamaah di sebuah Rest Area

3 Mei 2024   07:03 Diperbarui: 22 Mei 2024   10:52 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dhaaarrr!!!! Suara kaca yang terbentur benda keras. Kami dikagetkan suara tersebut dan kami mencari sumber suara itu, semua mata tertuju pada bus yang dipenuhi teman-teman kami yang kesurupan. Sumpaaah! aku melihat dari bus 1 tangan besar dengan kuku pancang mencakar-cakar kaca jendela samping, dan bus itu tepat ada di hadapanku tepat aku duduk saat ini. Dua bus lainnya tidak ada orang dan lampu dibiarkan gelap seperti sebelumnya, lalu tangan besar siapa itu?? seingatku tangan itu dipenuhi bulu dengan kuku panjang, bisa jadi suara benturan tadi adalah tangan yang menggedor-gedor kaca jendela.

Belum sempat kuberi tahu temanku yang lain, tangan itu sudah hilang. Adakah orang lain yang melihatnya selain diriku?. Dan rasanya sudah 20 menit berlalu, mereka belum keluar dari bus. Teman-teman sudah mulai bosan, ada yang berselimut sarung sambil memejamkan mata, ada yang memesan kopi dan rokok, ada yang memilih mengobrol dan membahas yang baru saja terjadi, ada juga yang hanya duduk termenung di tengah kantuk dan dingin malam. Duduklah ibu warung di sebelahku dan berkata "nduk..kayane iki bawaan dari Alas Purwo. Ibu tadi lihat ada sosok genderuwo ireng di salah satu bus". Deeg! jantungku berdebar kencang, berarti yang aku lihat tadi benar, dan aku melihat tangan genderuwo itu di bus 1. "Bu tadi aku lihat tangan gede banget penuh bulu dan kuku panjang di bus itu" jawabku sambil menunjuk bus 1 yang terparkir di belakang bus "kejadian perkara". 

"Loh ya itu yang tadi Ibu lihat, genderuwo e lompat dari bus yang ada temenmu kesurupan itu terus masuk ke bus satunya lagi, gedor-gedor kaca. Lihat sekarang temen-temenmu udah pada tenang toh, gak sehisteris tadi." tambah Ibu warung. 

"Emang kenapa toh bu itu?" tanyaku

"Kejadian begini gak cuma sekali nduk, Alas Purwo itu penuh misteri, pusate pusat. Genderuwo itu cuma kelas teri di sana, dan dia ikut saat bus kalian lewat Alas Purwo, dan di sini udah bukan tempate genderuwo itu, ada sosok yang lebih besar sehingga dia ngamuk dan mengobrak-abrik raga dan kesadaran temen-temenmu yang mudah dimasuki". Jawab ibu warung. 

Suasana memang tak setegang tadi dan Pak Imran sudah turun dari bus dengan baju yang lusuh dan keringat terlihat jelas dari kejauhan. Pak Imran langsung berkomunikasi dengan panitia, dia seolah memberi tanda semua sudah terkendali dan bisa melanjutkan perjalanan. Meskipun pada saat itu aku hanya menyaksikan, tapi ini adalah pengalaman yang begitu membekas dan setiap kali aku mengingatnya, dingin dan tegang malam itu seolah datang kembali. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun