Mohon tunggu...
Ruang Bermain Gabert
Ruang Bermain Gabert Mohon Tunggu... Seniman - Ruang Bermain

Mencari ruang bermain

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Suara Gamelan di Toilet Rest Area

2 Mei 2024   20:45 Diperbarui: 3 Mei 2024   07:05 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu siang ini mendadak aku harus berangkat ke kota B, bukan untuk liburan, tapi kerjaan!

Speertinya di jalan lebih banyak orang dengan tujuan kota yang sama untuk healing atau sekadar menghabiskan waktu di jalan, atau sakau ingin menghirup udara segar di kota B. Pukul 1 siang aku berangkat sendirian, dengan beberapa ransel di jok belakang. 

Jarak dari tempatku ke kota B tidaklah jauh, hanya sekitar 3-4 jam saja jika jalanan normal tanpa hambatan. Tapi tentu hari dan waktu berpengaruh pada kepadatan jalan raya. 

"Rayya, hari ini kamu berangkat ke kota B ya, pukul 7 malam kamu ketemu Bu Anita, jangan sampai telat dan jangan sampai buat beliau kecewa! Beliau calon klien besar kita" - adalah pesan WhatsApp yang membuatku bergegas pergi tanpa sepatah kata pun selain "Oke siap!" 

Seblak sialan!! Perutku sedari pagi sedang tidak karuan, dikoyak rasa sakit nan melilit, setelah semalam kuhabiskan serial movie dengan semangkuk seblak yang dipenuhi dengan warna merah menyala, tidak luput juga es Kopi Tetangga untuk menyangga mata dan dahaga. Dan benar saja, toilet adalah tempat tujuan setelahnya, baru saja satu setengah jam perjalanan harus kutepikan mobil dan memasuki rest area untuk bertemu toilet. 

Tiiing...tang tiiing...dheeng~ 


Tiiing...tang tiiing...dheeng~ 

Tiiing...tang tiiing...dheeng~ 

Seketika aku tertegun kaget, bagaimana bisa suara gamelan terdengar jelas mendayu-dayu dengan tembang jawa yang sama sekali tak kukenal artinya, jelas dan nyaring seolah berpusat di ruang toilet ini atau toilet sebelah. Coba kembali kualihkan perhatian dengan bermain ponsel, scroll sana sini, buka keranjang Shopee, namun tetap tak bisa kuhindari suara itu. Kuambil earpod dari dalam saku celana dan kuputar lagu dengan volume kencang, namun tetap gagal. Suara gamelan itu menolak pergi.

Suara gamelan dan tembang jawa itu seolah masuk ke dalam earpod dan menyembur ke dalam rongga telinga, bertubi-tubi dan tanpa henti. Tak mungkin bulu kuduk tidak berdiri saat suara gamelan ini terdengar di tempat sepi, sendiri, meskipun kali ini siang hari. Buru-buru kuselesaikan urusanku dengan toilet, dan bergegas lari ke dalam mobil ogah menengok ke belakang. 

Wait....baru kusadar setelah minum dan menghela napas panjang. Toilet itu ada tidak jauh dari mobilku terparkir, toilet yang baru saja kumasuki seketika terlihat seperti bangunan usang. Benart itu berbentuk toilet akan tetapi seperti sudah lama terbengkalai dengan tanaman rambat dan ilalang di sekitarnya. Padahal baru saja aku memasukinya, "aaah apa lagi ini!" segera kufoto toilet itu dari dalam mobil dan berkali-kali zoom in-zoom out toilet itu dan tidak ada perubahan masih tetap toilet usang.

Terlambat aku menyadarinya, rest area ini tak terlihat ramai seperti seperti rest area-rest area biasanya di hari Minggu. Kedai makanan cepat saji, minimarket, warung nasi padang, dan warung-warung kecil seolah tak ada kehidupan, hanya beberapa mobil truk besar terparkir di tepian jalan. 

Kunyalakan mobil dan bergegas pergi. Jalanan setelah melewati rest area tadi kembali terlihat ramai merayap seperti biasanya, mencoba untuk terus fokus mengendarai setelah kejadian tadi. Rasa bingung masih menyelimuti, ini siang hari dan kejadian ini rasanya hampir tak mungkin terjadi. 

REST AREA KM 57! 

"Loh kok...?!" sepertinya belum jauh dari rest area yang tadi, aku sudah menemukan rest lagi, dan ini adalah rest area yang biasa aku kunjungi, dengan jingle yang terus berkumandang di dalamnya, dan ramai tak yang tak henti-henti.  Nah...terus yang tadi rest area apa ya? tanyaku dalam hati.

Sesampainya aku di Kota B, aku berhenti di depan kedai kopi, mencoba untuk kembali mengenang kejadian tadi dan membuka galeri di handphone. Anehnya semua foto yang kuambil dari rest area aneh itu hilang, aku pikir handponeku yang error atau memori habis. Aku coba foto selfie saat itu juga, dan fotonya ada, tapi semua foto di rest area hilang tanpa jejak. Mungkin tidak sengaja kuhapus. Tapi rasanya tidak! Sudah kupastikan mengambil beberapa foto, dan mengamati fotonya sama sekali tidak kusentuh tombol "delete". 

Tiiing...tang tiiing...dheeng~ 

Tiiing...tang tiiing...dheeng~ 

Tiiing...tang tiiing...dheeng~ 

Dengan lirih kembali kudengar suara gamelan dan tembang jawa yang sama, lagu Tailor Swift hilang dan berganti gamelan, kali ini bukan dalam toilet, tapi seolah keluar dari pori-pori speaker mobilku dan memaksa bulu kudukku berdiri, faaaak!! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun