Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengubah Kebiasaan Waktu Makan Agar Tetap Langsing

9 Januari 2017   05:46 Diperbarui: 9 Januari 2017   06:25 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan malam lebih awal yaitu jam 2 sore atau yang dikenal dengan pola eTRF terbukti efektif dalam mengurangi lemak tubuh. Photo: washingtonpost.com

Menjaga berat badan agar ideal memang cukup sulit apalagi dalam keseharian kita dikelilingi oleh makanan dan minuman yang menarik dan menggoda selera sekaligus berdampak negatif  pada kesehatan kita.

Banyak sekali pola diet yang ada saat ini yang pada intinya memfokuskan pada jumlah dan kualitas asupan.

Pengaturan waktu makan memang disinyalir dapat membantu menjaga berat badan tubuh kita, namun pembuktian secara ilmiah baru dilakukan oleh tim peneliti dari University of Alabama at Birmingham yang mempublikasikan hasil penelitian tanggal 6 Januari 2017 lalu.

Tim penliti ini berhasil membuktikan bahwa pola makan lebih awal  atau yang dikenal dengan istilah early time-restricted feeding  (eTRF) terbukti mengurangi frekuensi rasa lapar sekaligus mengatur pola pembakaran lemak dan karbohidrat yang bermanfaat dalam membantu menurunkan berat badan.

 eTRF adalah pola pengaturan waktu makan periode pertama paling lambat jam 2 siang (makan hanya pada periode waktu jam 8 pagi sampai dengan jam 2 siang) dan tidak makan lagi sampai dengan besok pagi.  Artinya dengan penerapan pola makan ini orang setiap harinya berpuasa selama 18 jam.

Perbandingan pengaturan pola makan eTRF (hijau) dengan pola waktu makan konvensional (merah). Sumber: The University of Alabama Birmingham.
Perbandingan pengaturan pola makan eTRF (hijau) dengan pola waktu makan konvensional (merah). Sumber: The University of Alabama Birmingham.
Hasil peneltian yang dipublikasikan pada tahun 2014 memang menunjukkan bahwa makan malam lebih awal atau sama sekali tidak makan malam memang dapat membantu menurunkan berat badan, namun tidak seefektif pola eTRF.

Mengapa eTRF lebih efektif?

Tubuh manusia memiliki apa yang dinamakan jam biologis internal dimana hampir semua proses metabolisme ada dalam tahap fungsi optimal nya pada pagi hari. Oleh sebab itu,  menyelaraskan pola makan kita dengan jam biologis internal tersebut akan berpengaruh positif pada kesehatan.  Melalui penerapan eTRF lemak tubuh akan berkurang sekaligus mengurangi resiko terjadinya penyakit kronis.

eTRF memang tidak berpengaruh pada pembakaran total kalori namun mengurangi frekuensi munculnya rasa lapar dan meningkatkan pembakaran lemak pada malam hari.  Disamping itu eTRF juga mempengaruhi fleksibilitas metabolik yaitu kemampuan tubuh untuk memilih antara pembakaran karbohidrat dan pembakaran lemak.

Tim peneliti ini akan melanjutkan penelitiannya untuk mempelajari dampak jangka panjang pengaturan jam makan ini terhadap tubuh.

Jika dibandingkan dengan puasa yang biasa dilakukan oleh umat Islam, anjuran untuk makan lebih pagi memang selaras dengan hasil temuan ini, sekaligus mengungkap rahasia makan lebih pagi merupakan upaya untuk menyelaraskan dengan jam biologis internal tubuh kita yang optimal saat pagi hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun