Tanggal 31 mei 2025 lalu merupakan hari bersejarah dalam dunia persepakbolaan Perancis ketika klub ternama Paris Saint-Germain berhasil menaklukan Inter Milan untuk pertama kalinya.
Sebagaimana lazimnya  kemenangan yang diimpikan penggemar sepakbola Perancis melakukan perayaan besar besaran. Perayaan meriah terjadi di Paris dan sekitarnya pada Sabtu malam seharusnya  menjadi peristiwa yang membanggakan dan menyenangkan, numun yang terjadi justru sebaliknya.
Perayaan ini berubah  menjadi pesta liar yang tidak terkendali karena menelan 2 korban jiwa dan hampir 200 orang cedera selama perayaan Paris Saint-Germain di Prancis ini.  Para penggemar berubah menjadi liar dan tidak terkendali akibat euphoria kemenangan klub yang dicintainya.
Dua korban jiwa yang  melayang  ini adalah laki laki berusia 17 tahun yang tewas ditikam ketika sedang merayakan kemenangan bersama kerumunan penggemar lainnya.  Korban jiwa yang lainnya adalah seorang pengendara motor yang tewas tertabrak mobil juga ketika merayakan pesta kemenangan ini.
Tidak tanggung tanggung sebanyak 559 orang ditanggap polisi dalam perayaan kemenangan yang menjadi liar ini. Â Disamping itu pihak keamanan Perancis menyebutkan ada 182 orang yang cedera. Tidak hanya sampai disitu saja seorang polisi juga menjadi korban terkena kembang api yang membuatnya mengalai luka serius dan dalam keadaan koma.
Champs Elysees yang menjadi pusat perayaan di Paris juga menjadi kacau ketika halte bus dihancurkan dan proyektil dilemparkan ke arah polisi anti huru hara yang mengamankan situasi. Dalam situasi seperti ini tembakan gas airmata dari polisi  membuat suasana menjadi semakin memanas.
Perayaan kemenangan liar ini juga mengakibatkan terjadinya ratusan kebakaran termasuk lebih dari 200 kendaraan yang dibakar.
Mengapa terjadi?
Dari sisi psikologi, tingkah laku individu dapat saja menjadi berubah seketika dan menjadi tidak terkendali jika ada dalam kelompok yang sefrekuensi dengan emosi dan luapan kegembiraannya. Oleh sebab itu seringkali psikologi masa sulit untuk diprediksi.
Luapan emosi massa ini dapat saja terjadi ketika massa mengalami euphoria yang berlebihan akibat kemenangan yang selama  ini diimpikan dan akhirnya dapat terealisasi.  Kemenangan Paris Saint-Germain  atas Inter Milan dengan skor yang mencolok ini tentunya diluar ekspektasi pengemarnya.
Situasi perekonomian dan perpolitikan Perancis yang semakin tidak menentu dapat saja menjadi pemicunya, sehingga perayaan yang berlebihan dan akhirnya tidak terkendali ini dipicu oleh kekecewaan yang dialami oleh masyarakat.