Oleh sebab itu, tidak heran jika Amerika dan sekutunya mulai merayu negara-negara di wilayah Asia untuk turut serta mengucilkan Rusia. Namun sayangnya sebagian besar negara di kawasan Asia dan juga Afrika tidak mau mengikuti kemauan Amerika dan sekutunya.
Inisitif perdamaian yang ditawarkan Tiongkok ini walaupun cukup sulit untuk direalisasikan namun dianggap yang paling realistis karena melalui inisiatif ini Rusia diharapkan akan setuju untuk menarik pasukannya dari wilayah Ukraina.
Di lain pihak nafsu Ukraina untuk menjadi anggota NATO yang dianggap membahayakan keamanan Rusia akan dikendalikan.
Amerika dan juga negara Eropa tentunya kini sudah mulai menyadari keinginan dan taktik Presiden Ukraina mrealisasikan ambisinya untuk memperlebar dan membesarkan perang ini dengan melibatkan banyak negara agar nafsunya untuk melawan Rusia terpuaskan.
Dalam jangka pendek perang Ukraina dan Rusia dapat saja menguntungkan Amerika dan sekutunya Russia-Ukraina akan mengubah tatanan politik internasional sekaligus memicu resesi dunia yang akan merugikan semua pihak.
Saat ini tampaknya tidak ada pilihan lain selain mencari upaya upaya yang dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina ini.
Di tiitk inilah ada sedikit celah dimana Tiongkok dapat melihatnya dan masuk dengan inisitif perdamaian yang mungkin saja menjadi kunci penyelesaian konflik Rusia-Ukraina