Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Nasib Kopi, Jambu Mete, dan Alpukat di Tahun 2050

28 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 29 Januari 2022   07:52 7034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Aji Styawan/Antara

Sebagai contoh pengurangan wilayah untuk tanaman kopi di Brasil akan mencapai  sebanyak 76%, sedangkan untuk kolumbia wilayah tanaman kopi ini akan berkurang sebanyak 63%.

Namun dari hasil simulasi ini juga diprediksi wilayah tanaman kopi akan bertambah di wilayah Argentina, Tiongkok dan  Selandia Baru dan beberapa wilayah lainnya. Namun penambahan wilayah yang cocok untuk tanaman kopi ini tidak otomatis akan dapat menahan penurunan produksi kopi dunia karena akan sangat tergantung pasa sitem pertanian yang diterapkan.

Disamping itu perluasan perkebunan kopi yang memerlukan waktu paling tidak 10 tahun tidak serta merta akan menghasilkan kopi yang berkualitas.

Berbeda dengan kopi, ternyata wilayah yang cocok untuk tamanam jambu mete pada tahun 2050 mendatang akan meningkat sebesar 17 %.

Namun produsen terbesar jambu mete dunia seperti India dan Benin wilayah perkebunan jambu mete nya menurun secara drastis akibat peningkan suhu yang siknifikan.

Meksiko sebagai salah satu produsen alpukat terbesar dunia  wilayah perkebunan alpukatnya diprediksi  akan meningkat sebesar 80% di tahun 2050, namun sebaliknya Peru yang juga merupakan salah satu prodesen alpukat terbesar dunia wilayah perkebunannya akan berkurang sebesar 50%.

Apa yang Harus dilakukan Indonesia?

Bagi Indonesia tentunya hasil penelitian ini menjadi sangat  penting karena untuk dapat memepertahankan produksi  kopi, jambu mete dan alpukat  yang sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat tentunya harus mengambil langkah stategis untuk mengantisipasi hal ini.

Langkah strategis tentunya harus  diambil atas dasar bagaimana cara pelaku perkebunan  Indonesia beradaptasi terhadap perubahan iklim global ini.

Beberapa Langkah adaptasi yang harus dilakukan meliputi penerapan berbagai opsi  manajemen perkebunan, pengembangan varietas baru yang tahan suhu tinggi dan kekeringan.

Untuk tanaman kopi Indonesia sudah selayaknya merencanakan pengantian jenis kopi arabica dengan robusta secara betahap di wilayah tertentu yang memungkinkan untuk meningkatkan adaptasi terhadap peningkatan suhu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun