Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Krisis Kemanusiaan Afghanistan yang Terlupakan

12 Januari 2022   10:13 Diperbarui: 13 Januari 2022   05:45 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kondisi perekonomian global Afghanistan pasca pergantian pemerintahan memang sangat memprihatinkan akibat kekurangan dana. Guru, petugas kesehatan, dokter dan pegawai pemerintah belum dapat dibayarkan gajinya karena keterbatasan dana ini. Disamping itu bank membatasi jumlah dana yang dapat ditarik kembali oleh masyarakat.

Dalam situasi krisis keuangan seperti ini pemerintah Amerika akhirnya memberikan kelonggaran bagi orang Amerika dan juga pegawai PBB untuk melakukan bisnis dengan pilhak Taliban agar terjadi aliran dana yang masuk ke negara ini. Sebagai catatan, sampai saat ini Amerika masih memberikan sangsi ekonomi kepada Afghanistan.

Krisis ekonomi yang sedang dihadapi Afghanistan sejak bulan Agustus lalu ketika perintahan Afghanistan yang didukung oleh negara barat runtuh dan diambil alih oleh Taliban merupakan salah satu pemicu semakin memburuknya situasi kemanusiaan di Afghanistan.

Dunia internasional harus menyadari bahwa melakukan kompromi dengan pemerintahan Taliban merupakan kunci dari penyelesaian masalah kemanusiaan ini. Demikian juga pemerintah Taliban harus menyadari bahwa keberhasilan pemerintahannya sangat tergantung pada penyelesaian krisis kemanusiaan ini.

Tanpa adanya kompromi, maka rakyat Afghanistan lah yang menjadi korban dari pergolakan politik yang terjadi selama puluhan tahun di negara ini dan tentunya akan membuktikan kembali bahwa dalam sejarah, perang tidak akan pernah memberikan kemenangan namun sebaliknya pada akhirnya akan memberikan dampak buruk pada masyarakat.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun