Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Krisis Kemanusiaan Afghanistan yang Terlupakan

12 Januari 2022   10:13 Diperbarui: 13 Januari 2022   05:45 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah heboh pasukan Amerika dan sekutunya secara resmi meninggalkan Afghanistan di bulan Agustus 2021 lalu, kini tampaknya hanya berita buruk yang keluar dari negara ini terutama dampak dari perang saudara yang berkepanjangan dan pendudukan pasukan asing yang cukup lama.

Demikian juga dengan kondisi Afghanistan pasca ditinggalkan Amerika dan sekutunya. Secara politik mungkin sebagian masalah sudah terselesaikan dengan terbentuknya pemerintahan sementara yang mengambil alih pemerintahan sebelumnya, namun dari segi kesehatan, pangan, pendidikan dan hal lain yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat Afghanistan luluh lantak.

Selepas kepergian tentara Amerika dan sekutunya serta pergantian pemerintahan, krisis ekonomi melanda negara Afghanistan karena pendanaan internasional ditunda dan asset negara ini yang jumlahnya milyaran dollar di berbagai negara utamanya di Amerika dibekukan.

Situasi ini semakin diperparah dengan keputusan Amerika dan komunitas internasional untuk tidak mengakui pemerintahan Taliban. Keputusan ini berdampak langsung kepada kesulitan penyaluruan bantuan Internasional dalam membantu menyelamatkan masyarakat Afghanistan keluar dari jurang keterpurukan.

PPB memperkirakan saat ini sebanyak 22 juta rakyat Afghanistan dalam status kelaparan akut. Tidak hanya sampai disini saja sebanyak 5,7 juta rakyat Afghanistan telah meninggalkan negara ini mengungsi ke negara tetangga.

Oleh sebab itu menurut PBB keputusan dunia untuk mengisolasi Afghanistan sama saja dengan membunuh rakyat Afghanistan.

Kondisi kemanusiaan di Afghanistan pasca pergantian pemerintahan dan ditinggalkan oleh pasukan Amerika dan sekutunya ini memang sangat mengkhawatirkan. Oleh sebab itu PBB menyatakan Afghanistan paling tidak memerlukan bantuan sebesar US$5 milyar di tahun 2022 ini saja untuk menyelamatkan rakyat Afghanistan.

Bantuan ini diperlukan untuk rakyat Afghanistan yang tinggal di Afghanistan dan juga yang telah mengungsi di negara tetangga di wilayah perbatasan.

Situasi kehidupan rakyat Afghanistan di wilayah pengungsian. Foto: UNICEF/Siegfred Modola
Situasi kehidupan rakyat Afghanistan di wilayah pengungsian. Foto: UNICEF/Siegfred Modola

Rupanya kenyataan pahit yang harus dihadapi rakyat Afghanistan ini secara perlahan mulai menyadarkan Amerika dan dunia intenrasional bahwa jika dibiarkan maka Afghanistan akan mengalami kehancuran total.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun