Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Militer Myanmar Kembali Unjuk Gigi, Aung San Suu Kyi dkk Ditahan

1 Februari 2021   10:21 Diperbarui: 1 Februari 2021   10:38 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Militer kembali menahan Aung San Suu Kyi. Photo: Reuters: Yves Herman

Myanmar merupakan salah satu negara di ASEAN yang sangat kental dengan dominasi militernya.  Sejarah menunjukkan bahwa pihak militer tidak pernah melepas kekuatan politik dan demokrasi di negara ini kepada pihak sipil.

Beberapa kantor berita utama dunia pagi ini memberikan bahwa pimpinan Myanmar Aung San Suu Kyi dan juga tokoh kunci sipil lainnya termasuk Presiden Myanmar ditahan oleh militer.

Tindakan militer ini jelas merupakan bentuk kudeta yang sudah biasa dilakukan oleh pihak militer Myanmar. 

Pihak militer kemungkinan melihat bahwa kekuatan sipil di Myanmar sudah terlalu besar dan jika tidak dihentikan akan membahayakan dominasi militer.

Penahanan ini tidaklah mengejutkan apalagi momennya dilakukan menjelang pertemuan paelemen ASEAN yang rencananya akan dilakukan hari ini.

Kudeta ini memang sangat erat dengan hasil pemilu yang dilakukan di  bulan Nopember lalu dimana partai Aung San Suu Kyi memenangi mutlak pemilu.

Sejatinya pemilu yang lalu dijadikan oleh semua pihak di Myanmar sebagai jembatan transisi kekuasaan  dari kekuatan militer yang selama ini mencengkeram demokrasi kepada kekuatan sipil. 

Jelas sekali bahwa tindakan militer Myanmar ini merupakan kudeta yang membunuh benih benih demokrasi yang  telah tumbuh subut di negara ini.

Pagi ini  kendaraan militer dan tantara menjaga objek  vital di ibukota Myanmar Yangon   Internet dan TV diputus untuk membungkam arus informasi yang dianggap oleh pihak militer membahyakan posisinya.

Sebenarnya negara negara barat termasuk Amerika sudah mewanti wanti minggu lalu agar pihak militer menghormati hasil pemilu dan tidak mencampurinya. Namun pihak militer menanggapinya sebagai upaya campur tangan urusan dalam negeri Myanmar oleh pihak asing

Hasil pemilu November lalu memang menunjukkan betapa rakyat Myanmar sangat merindukan dekokrasi yang dipegang oleh pihak sipil.  Mungkin mereka sudah bosan di bawah tirani militer yang membungkam  hak  demokrasinya.  Mereka juga sudah bosan dengan penangkapan dan penahanan tokoh oposisi dan juga tokoh masyarakat yang selama ini mendengungkan demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun