Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sleeping with The Enemy: Arab Spring Gelombang Kedua yang Tidak Terbendung

9 Desember 2020   09:53 Diperbarui: 10 Desember 2020   19:53 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UEA dan Bahrain mebuka hubungan diplomatik dengan Israel di akhir bulan September 2020 lalu. Photo: AP Photo/Alex Brandon

Di awal gelombang kedua Arab Spring memang tampak sekali keengganan negara negara di kawasan ini untuk mempublikasikan hubungan diplomatik nya dengan Israel. Hal ini dapat dimengerti karena sebelum era ini memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dianggap sebagai aib dan sikap tidak mendukung kemerdekaan Palestina.

Sampai saat ini Arab Saudi, UEA, Bahrain, Oman, Sudan, Kuwait, Qatar, dan Algeria telah secara terbuka menyatakan membuka hubungan diplomatik dengan Israel dalam berbagai bentuk hubungan internasionalnya.

Gelombang kedua Arab Spring ini memang tidak dapat dibendung lagi, karena Trump secara terbuka menyatakan akan ada 5 negara lagi yang akan membuka hubungan diplomatiknya dengan Israel.

Negara di kawasan Timur Tengah yang telah membuka hubungan diplomatik dengan Israel ini menyatakan tetap berkomitmen untuk meminta Israel menarik diri dari wilayah pendudukan yang diperolehnya di perang tahun 1967, namun sekaligus melakukan mengambil kebijakan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Melalui era dan sikap baru ini tampaknya negara di kawasan ini yang telah melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel akan lebih mudah untuk melakukan diplomasi langsung dengan Israel untuk mendikusiskan kepentingan bersamanya dan juga stabilitas di kawasan Timur Tengah ini.

Bagi Israel gelombang pembukaan hubungan diplomatik dengan negara negara di kawasan Timur Tengah in akan menjadi era baru yaitu mengakhiri isolasi yang selama ini dialaminya, sekaligus meningkatkan keamanan negaranya.

Pembukaan hubungan diplomatik antara Israel dengan negara negara di kawasan Timur Tengah ini tentunya tidak saja akan bermanfaat dari segi keamanan dan ekonomi, namun juga sektor lain seperti pendidikan dan penelitian serta kerjasama teknologi.

Sebagai gambaran, sejak kemerdekaan Israel di tahun 1948 haluan poltik negara negara di Timur Tengah pada umumnya menentang keberadaan negara Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina. 

Haluan politik ini menyebabkan tidak terjadinya arus pertukaran kerjasama ilmiah, pertukaran ilmuwan dan juga teknologi karena umumnya negara negara di kawasan ini melarang warga negara Israel untuk memasuki negaranya dan juga sebaliknya.

Kerjasama yang diperkirakan akan tumbuh subur dengan dibukanya hubungan diplomatik ini adalah teknologi Artificial Intelligence, pertanian, keamanan dan kecukupan air, energi, desalinisasi air laut dan ilmu lainnya terkait bagaimana menaklukkan kerasnya gurun pasir untuk kemasalahan umat manusia.

Zaman dan arus politik memang telah berubah. Gelombang kedua Arab Spring kini tidak lagi dapat dibendung. Selamat datang era baru di Timur Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun