Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Eksploitasi Anak di Media Mainstream Ternama Dunia

23 Juni 2018   14:55 Diperbarui: 23 Juni 2018   18:11 2009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari: time.com

Fake news tampaknya  tidak saja menjadi lahan subur bagi  media yang tidak jelas eksistensinya, namun ternyata juga menjadi masalah yang sangat serius bagi mainstream  media.

Hampir semua orang tentunya mengenal majalah ternama dunia Time yang tentu saja sudah dikenal reputasinya. Namun benarkan majalah sekaliber Time sudah bersih dari fake news dan beritanya selalu akurat?

Cover majalah Time terbaru bulan Juni menyajikan sampul majalah dan cover story yang sangat menggugah. Pada cover bergambar  Presiden Trump digambarkan sedang berhadapan dengan seorang anak kecil berusia 2 tahun yang menangis dan mengiba tanpa daya.

Cover dengan latar belakang warna merah mencolok ini memang sangat menarik mata dan mengundang orang untuk langsung bersimpati pada anak tersebut dan sekaligus menghujat kebijakan Trump yang tidak manusiawi.

Cover dan cover story ini terkait dengan kebijakan keras Preriden Trump yang dalam  1 bulan ini menjadi perhatian serta debat sengit di Amerika karena berakibat terpisahnya antara orang tua dengan anak-anaknya bagi imigran illegal.

Tidak pelak lagi berita yang menampikan anak kecil berusia 2 tahun ini dan juga dilengkapi dengan rekaman suara menangisnya sebagai bahan liputan wartawan menjadi bahan bakar untuk menghujat kebijakan Trump yang dicap sebagai kebijakan yang sangat tidak manusiawi sekaligus mengundang simpati banyak kalangan terutama lawan politik Trump.

Berdasarkan laporan dari Reuters, Kebijakan keras Trump untuk menyelesaikan masalah imigran  illegal  terutama dari Amerika Latin ini berakibat sekitar 2000 anak terpisah dari orang tuanya.

Anak kecil tersebut diprotret sebagai korban kebijakan imigrasi Trump yang mengakibatkannya terpisah dari ibunya. Secara alamiah tentu orang akan sangat trenyuh dengan kejadian seperti ini dan akan mengundang simpati sekaligus cenderung akan menyalahkan kebijakan Trump tersebut.

Pertanyaan yang muncul sekarang adalah seberapa akurat foto dan pemberitaan yang ditampilkan di majalah Time tersebut? Apakah benar anak kecil tersebut menangis karena terpisah dari  ibunya akibat ditangkap oleh petugas imigrasi?

Pada kenyataannya setelah dilakukan investigasi lebih lanjut baik ayah dari bocah kecil berusia 2 tahun tersebut dan juga pemerintah Amerika menemukan fakta bahwa anak tersebut tidak benar terpisah dari ibunya.

Ayah bocah, photo bocah menangis saat diambil dan cover majalah Time. Photo: Sarah Sanders pemerintah Amerika
Ayah bocah, photo bocah menangis saat diambil dan cover majalah Time. Photo: Sarah Sanders pemerintah Amerika
Foto bocah kecil tersebut ternyata diambil oleh fotografer John Moore pada tanggal 12 Juni lalu. Ketika itu John Moore mengambil foto ketika sedang mengikuti patroli petugas perbatasan Amerika. Ibu bocah tersebut berhasil diidentifikasi bernama Sandra Sanchez.

Ketika itu bocah kecil tersebut sedang menangis mencari ibunya dan disebutkan oleh petugas perbatasan bahwa ibunya dideportasi dari wilayah Amerika.

Pada kenyataannya ibu bocah yang berkebangsaan Honduras  ini membawanya ke Amerika tanpa sepengetahuan ayahnya. Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Honduras, ibu dan bocah ini ditahan namun tidak dipisahkan dari ibunya

Selanjutnya ibu dan anaknya tersebut dirumahkan di tempat penampungan pengungsi di wilayah Texas selatan sekitar 370 km di utara McAllen, Texas.

Dalam kasus seperti ini pihak berwenang tentunya tidak mengungkap identitas keluarga pengungsi yang ditahan karena menyangkut rahasia pribadi yang harus dilindungi untuk kepentingan ibu dan anak tersebut.

Meledaknya pemberitaan oleh media ternama ini tentu saja menjadi fenomena tersendiri. Pihak pemerintah Amerika menganggap bahwa pihak demokrat dan media berbuat hal yang sangat memalukan dengan mengeksploitasi photo anak kecil yang tidak tau apa apa untuk kepentingan tertentu dengan menggunakan informasi yang tidak akurat.

Meledaknya pemberitaan ini membuat majalah time mengoreksi pemberitaannya dengan mengatakan bahwa "anak tersebut menangis bukan karena dipaksa dan dipisahkan oleh petugas perbatasan Amerika dari ibunya."

Dalam kasus ini pihak majalah Time walaupun sudah mengkoreksi kesalahan pemberitaannya, majalah ini tetap mempertahankan kebijakan untuk menayangkan foto anak tersebut di cover karena dianggap sebagai simbol perdebatan masalah imigrasi Amerika saat ini.

Fotografer pengambil gambar juga mempertahankan diri bahwa dirinya saat mengambil photo anak tersebut tidak berpikiran sama sekali bahwa bocah tersebut dipisahkan dari ibunya.

Kasus pemberitaan yang tidak akurat ini tentu saja menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi kita semua karena  belum tentu pemberitaan yang dilakukan oleh mainstream media ternama itu selalu akurat dan bersih dari kepentingan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun