Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kapan Kita Perlu Mengonsumsi Suplemen Probiotik?

19 Juni 2018   10:13 Diperbarui: 19 Juni 2018   10:22 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Daily Beast

Sebagian besar dari kita tentunya sudah pernah mendengar kata probiotik, yaitu mikrorganisme yang bersahabat bagi kesehatan kita.

Secara alamiah tubuh kita memang menjadi tempat berkembangbiaknya mokroorganisme. Sebagai contoh saluran pencernaan kita dihuni oleh  berbagai jenis mikroba yang jumlahnya trilyunan baik yang berdampak baik maupun yang buruk bagi kesehatan kita.

Contoh lainnya adalah Vagina yang merupakan inang dari berbagai mikroorganisme yang membentuk ekosistem tersendiri juga sangat berperan dalam kesehatan wanita.

Pada prinsipnya keseimbangan antara mikroorganisme "baik" dan mikroporganisme "jahat" dalam tubuh akan sangat berperan dalam menentukan status  kesehatan kita.

Keseimbangan mikroorganisme dalam tubuh kita pada umumnya akan terganggu jika kita sedang sakit ataupun kita menerapkan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang mengkonsumsi buah buahan dan sayuran, mengkonsumsi alkohol serta  kurang melakukan aktivitas fisik. 

Secara alamiah keseimbangan mikroorganisme dalam tubuh kita juga akan mulai terganggu dengan semakin bertambahnya usia yang dikenal dengan istilah Irratable Bowel Syndromes (IBS)

Apa itu Probiotik?

Secara umum probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang jika dikomsumsi dalam jumlah yang tepat akan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.  Seringkali probiotik digadang gadang sebagai bakteri kategori "baik" bagi kesehatan kita.

Secara alamiah probiotik ada dalam jenis makanan tertentu seperti misalnya berbagai macam susu fermentasi seperti  yoghurt, yakult dan kefir, sayuran hasil fermentasi seperti acar dan kimchi dll.  Disamping itu kini probiotik untuk kemudahan mengkonsumsinya juga sudah tersedia  dalam bentuk  pil dan serbuk.

Makanan yang kaya akan probiotik. Sumber: Ask The Trainer
Makanan yang kaya akan probiotik. Sumber: Ask The Trainer
Secara umum orang yang mengkonsumsi probiotik percaya bahwa probiotik yang dikonsumsinya akan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki level kolesterol darah,  menurunkan tekanan darah dan memperbaiki toleransi gula darah serta mengontrol diabetes.

Pada kenyataannya, berbagai hasil penelitian memang  menunjukkan bahwa probiotik  dapat  meningkatkan proporsi bakteri "baik" dan menciptakan kesimbangan mikroorganisme pada saluran pencernaan pada orang yang gaya hidupnya kurang sehat, orang yang mengkonsumsi antibiotik serta usia lanjut.

Probiotik dalam sediaan kapsul. Sumber: Labdoor
Probiotik dalam sediaan kapsul. Sumber: Labdoor
Mengkonsumsi probiotik memang juga telah dibuktikan secara ilmiah akan mengurangi rasa kurang nyaman pada perut akibat ketidak teraturan gerakan usus besar dan saat mengalami konstipasi.

Mengkonsumsi probiotik juga dibuktikan bermanfaat untuk  menjaga kesehatan vagina melalui  pencegahan  infeksi saluran kemih dan munculnya bakteri vaginosis melalui  peningkatan vaginal lactobacilli. Walaupun mekanisme belum dapat dijelaskan, mengkonsumsi probiotik juga akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

Perlukah kita mengkonsumsi Probiotik?

Jika dicermati lebih dalam lagi  kita akan menemukan kenyataan bahwa  sebagian besar hasil penelitian yang menyatakan bahwa probiotik memberikan efek positif bagi orang  yang sedang mengalami gangguan kesehatan yang terkait dengan gaya hidup yang kurang sehat ataupun sedang mengalami masalah kesehatan.

Sebaliknya hasil penelitian yang menyatakan bahwa probiotik bermanfaat bagi kesehatan sangat jarang menyangkut orang sehat.  Kenyataan ini ini menimbulkan pertanyaan apakah orang sehat tidak perlu mengkonsumsi probiotik?

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jika ingin mendapatkan manfaat dari probiotik, maka probiotik harus dikonsumsi secara teratur  dan terus menerus.  Jika kita tidak lagi mengonsumsi probiotik, maka keseimbangan mikroorganisme dalam tubuh kita seperti misalnya pada saluran pencernaan akan kembali pada status seperti sebelum mengkonsumsi probiotik.

Cara lain yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki keseimbangan mikroorganisme dalam tubuh kita tanpa mengkonsumsi probiotik adalah mengkonsumsi bahan makanan yang akan berpengaruh langsung pada  populasi bakteri "baik" dalam tubuh kita  yaitu makanan yang kaya akan serat seperti buah buahan, sayuran dan bahan makanan lain yang memiliki kandungan serat tinggi yang akan menjadi sumber energi bagi bakteri.

Hal menarik lainnya yang perlu kita cermati adalah pada orang sehat,  ternyata mengkonsumsi probiotik tidak terbukti dapat menurunkan kolesterol dan  hanya  ada sedikit  bukti yang akan menunjukkan adanya memperbaiki gula darah dan insulin setelah mengkonsumsi probiotik.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bagi orang sehat ternyata  mengkonsumsi probiotik  juga tidak terbukti dapat  mengurangi resiko terjadinya diabetes tipe 2.

Jadi manfaat probiotik bagi kesehatan hanya akan diperoleh jika suplemen probiotik  dikonsumsi oleh orang yang status kesehatannya kurang  baik akibat kualitas makanan yang buruk seperti kurang mengkonsumsi makanan berserat, kurang mengkonsumsi biji bijian, mengkonsumsi alkohol serta  tidak melakukan olahraga secara teratur.

Sebaliknya jika status kesehatan kita dalam keadaan baik, maka mengkonsumsi suplemen probiotik dapat dikategorikan sebagai itndakan  menghamburkan uang saja. 

Pakar kesehatan menganjurkan  bagi orang yang sehat,  daripada membeli suplemen probiotik yang harganya tergolong mahal lebih baik membelanjakan uangnya untuk membeli buah buahan,  sayuran dan bahan makanan berserat tinggi lainnya  yang yang berfungsi sebagai prebiotik yang akan memacu perkembangan bakteri "baik" dalam tubuh kita secara alami.

Rujukan:Satu, Dua, Tiga, Empat,Lima,Enam, Tujuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun