Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Kim Jong Un Korban Keganasan Media?

27 April 2018   10:20 Diperbarui: 25 April 2020   16:30 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun pandangan ini sirna ketika setelah mengisi buku tamu dan kedua pimpinan Korea ini duduk berhadapan di rumah   "perdamaian"  dunia baru mengetahui bagaimana gaya bicara dan sikap Kim Jong Un ini.

Ketika berbicara sebagai sambutan pendahuluan sebelum dilaksanakannya perundingan bilateral, Kim Jong Un membuka pembicaraannya dengan mengatakan bahwa keputusannya untuk melakukan perundingan di tanah Korea Selatan merupakan keputusan yang sangat bersejarah.

Selanjutnya dia mengatakan : 

 "entah mengapa pertemuan bersejarah ini sangat sulit dilaksanakan sebelumnya, padahal petemuan ini sangat penting bagi rakyat kedua negara serumpun ini"

Gaya bicara Kim Jong Un yang mengalir alami dengan ucapan yang lembut, tegas dan berwibawa  disampaikan secara spontan tanpa teks ini kembali  mengejutkan dunia karena sangat jelas berbeda sekali dengan apa yang digambarkan oleh media selama ini.

Kejutan  demi kejutan yang didapat oleh media dalam hitungan jam saja sejak saat pertama  kunjungan Kim Jong Un ini membuat heboh dunia.  Stasiun TV CNN misalnya menyiarkan secara langsung pertemuan ini sejak Kim Jong Un melangkahkan kakinya di tanah Korea Selatan. Bahkan secara khusus CNN mengundang pakar pakar terkemuka untuk secara  langsung membahas setiap langkah dan perkembangan pertemuan ini.

Sikap, gestur dan gaya bicara Kim Jong Un ini memang mengejutkan dunia karena memang selama ini   gambaran terhadap dirinya hanya didapat dari sosok hasil potret media saja.

Sikap ramah, bersahabat dan intelektualnya memang sangat jelas ditunjukkan oleh pimpinan Korea Utara ini ketika pertama  kalinya melangkahkan kakinya di tanah Korea Selatan.

Kini perundingan kedua negara sedang berjalan dan dunia sedang menunggu hasilnya.  Apakah Kim Jong Un  adalah korban keganasan media yang menggambarkannya sebagai pimpinan "setan" akan sangat tergantung dari hasil pertemuan yang dalam beberapa jam ke depan akan segera diumumkan hasilnya.

Jika hasil pertemuan ini kesepakannya bermanfaat tidak saja bagi rakyat Korea, kawasan sekitar dan dunia, maka  pertemuan ini akan melejitkan nama Kim  Jong Un sebagai salah satu pimpinan Asia yang disegani dunia.

Pertemuan kedua pimpinan Korea yang menghasilkan hasil yang bermanfaat bagi kemanusiaan tentu saja akan membuat dunia semakin menyadari bahwa media itu bagai sebuat pisau tajam yang dapat digunakan untuk kebaikan sekaligus dapat juga digunakan untuk membunuh karakter seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun