Mohon tunggu...
Allena Ahza Keisha
Allena Ahza Keisha Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UGM

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Investasi Hijau Rp278 T: Untuk Siapa Sebenarnya?

12 Oktober 2025   21:50 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Petani Makan(Sumber: Unsplash/@rdcl) 

Mubyarto pernah menyinggung konsep menarik: dalam ekonomi yang embedded, yang bekerja bukan sekadar invisible hand pasar bebas Adam Smith, tapi "invisible handshake" yaitu kerjasama berbasis kepercayaan dan gotong royong.

Ini sangat sesuai dengan karakter Indonesia.

Program gotong royong berbasis teknologi hijau bisa jadi mekanisme redistribusi pendapatan yang efektif. Mirip dengan program insentif harga gabah yang memberikan kepastian bagi petani, kebijakan ekonomi hijau yang embedded harus memberikan insentif nyata untuk efisiensi sosial, bukan sekadar kalkulasi untung-rugi korporasi semata.

Dan ini sejalan dengan nilai Pancasila, khususnya asas kekeluargaan dalam Pasal 33 UUD 1945 yang sering kita lupakan dalam mengejar pertumbuhan ekonomi.

Peluang Besar, Tantangan Nyata

Jangan salah, prospek ekonomi hijau Indonesia sangat menjanjikan.

Proyeksi dari berbagai lembaga internasional menunjukkan bahwa Indonesia berpotensi menyerap jutaan tenaga kerja baru dalam sektor hijau dalam beberapa tahun ke depan. ASEAN+3 sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sekitar 4 persen ke atas pada 2025, dan Indonesia punya peluang jadi pemimpin kawasan.

Potensi energi terbarukan kita mencapai ribuan gigawatt. Dari PLTS Terapung Cirata sampai pengembangan green hydrogen, Indonesia punya modal alam yang luar biasa.

Namun, semua potensi itu akan lebih optimal jika disertai kebijakan inklusif. Keadilan akses pada pelatihan, peluang kerja hijau untuk berbagai latar belakang, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal-hal ini yang akan menentukan sukses atau tidaknya transisi hijau kita.

Apa yang Harus Diprioritaskan?

Agar investasi hijau ISF 2025 benar-benar membawa perubahan positif, beberapa hal ini perlu diprioritaskan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun