Mohon tunggu...
Rozana Vatkhi
Rozana Vatkhi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Hanya Betina, yang melawan kerasnya dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Siapa?

21 November 2022   15:07 Diperbarui: 21 November 2022   16:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam-malam itu kembali menjadi tangis yang sunyi, tak bersuara dengan tarik nafas yang begitu sesak hingga raut wajahnya bergetar.
Memaksa untuk membungkam tangis, suara air hujan tak sanggup menutupinya, bahkan basah itu memeluk luka dalam sesak detak jantung yang seirama.

Kini sunyi-sunyi menjadi riuh,
tanya-tanya itu perlahan membiru
bulir darah-darah yang meriuhkan namamu
perlahan membeku

Maaf kini milik siapa?
Maaf ini untuk apa?
dan

Setelah rasa ingin dalam angan untuk kau dan aku hidup bersama,

Kini melupakanmu menjadi tujuan ku

tapi 


Bagaimana caranya?
dari mana aku harus memulainya?
Bahkan dalam menjalani hari-hari ku yang sudah terbiasa tidak ada hadirmu, rasa ini terus ada. 

Bagaimana caranya ?

Dalam perih

pedih

kamu

Tak perlu khawatir
I could just lie here, say, "Its okay"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun