Mohon tunggu...
Rosita Dewi Gustiani
Rosita Dewi Gustiani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Rosita Dewi Gustiani merupakan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Hubungan Masyarakat angkatan 2023. Pribadi yang mampu dalam bidang administrasi. Terbiasa dalam bidang public speaking, publikasi dan informasi, copywriting, dan konten media sosial. Seseorang yang senang bersosialisasi dengan mengikuti berbagai volunteer pengabdian masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jalan Kaki 30 Menit, Inventasi Sehat yang Sering Diabaikan

23 Juni 2025   13:15 Diperbarui: 23 Juni 2025   13:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah gaya hidup serba cepat dan instan, berjalan kaki perlahan-lahan tersisih dari keseharian masyarakat. Padahal, aktivitas sederhana ini terbukti memberi manfaat besar bagi kesehatan. Banyak orang menganggap olahraga harus selalu dilakukan dengan peralatan canggih di tempat kebugaran, padahal cukup dengan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, tubuh sudah merasakan dampaknya.

Berbagai penelitian telah membuktikan manfaatnya. Menurut Robertson dkk. Dalam Mental Health and Physical Activity Journal (2012), berjalan santai dapat meredakan gejala stres dan depresi. Dampaknya bukan hanya jangka pendek. Berjalan kaki juga dapat memperbaiki kualitas tidur, meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan menurunkan risiko diabetes tipe 2. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa berjalan kaki selama 30 menit per hari dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, hal yang penting untuk mencegah penyakit kronis di usia lanjut.

Namun ironisnya, semakin mudah akses kendaraan, semakin malas kaki diajak bergerak. Taman kota dan jalur pejalan kaki kerap sepi, digantikan deru motor dan mobil. Seolah tubuh diberi kenyamanan, tapi justru dirampas vitalitasnya secara perlahan. Padahal, saat kaki dilibatkan secara aktif, tubuh seperti diajak berdamai dengan tekanan hidup, dan pikiran diberi ruang untuk bernapas.

Berjalan kaki bukan soal kuat atau lemah, melainkan tentang kesadaran bahwa menjaga diri tak selalu rumit. Mungkin yang dibutuhkan bukan perubahan besar, tapi cukup satu langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten setiap hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun