Mohon tunggu...
ROSHYDATUL ISTIQOMAH
ROSHYDATUL ISTIQOMAH Mohon Tunggu... -

Mahasiswa aktif PGMI UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneropong Budaya Pendidikan di Indonesia

17 Maret 2018   06:52 Diperbarui: 17 Maret 2018   09:01 3564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* Jika dahulu pelajar tingkat SD masih polos dengan yang namanya percintaan,  saat ini justru seolah-olah pelajar SD sudah faham betul dan seeing memperagakan adegan yang seharusnya belum mereka ketahui dengan usia mereka yang masih anak-anak. 

* Jika dahulu anak-anak lebih suka bermain diluar rumah dan menjalin interaksi dengan teman sebaya mereka, saat ini di tunjang dengan kemajuan tekhnologi kebanyakan dari mereka dibuat lebih asyik sendiri dirumah, dibanding dengan bermain bersama teman-teman mereka diluar rumah. 

Dan masih banyak lagi. 

Tentunya dengan berbagai fenomena peralihan karakter dan moral anak sekarang, bukan sepenuhnya tanggung jawab dari lembaga pendidikan.  Melainkan tanggung jawab dari seluruh aparatur negara serta masyarakat,  bagaimana berbagai orang yang ada disana dapat saling bekerja sama untuk memperbaiki lagi karakter pelajar masa kini,  membantu para tokoh pendidikan sebagai pemeran utama dalam membangun dan membentuk karakter bangsa.

Pada dasarnya memang telah banyak terjadi pergeseran,  pembaharuan,  bahkan perubahan dalm budaya pendidikan yang ada di Indonesia. Namun,  juga tetap harus difahami bahwa semua itu harus tetap berlandaskan pada pancasila sebahai semboyan nilai-nilai bangsa Indonesia, agar bangsa Indoenesia tidak kehilangan jati diri bangsa sendiri,  karena terkikis dengan budaya lain.

Budaya mungkin boleh saja berubah,  namun nilai-nilai pendidikan Indonesia tidak boleh berubah.  Haruslah menjadi tanggung jawab bersama dalam memertahankan nilai-nilai tersebut baik dari pemerintah,  masyarakat dan utama nya para pendidikan yang berinteraksi langsung dengan para pelajar,  utamanya guru agama dan guru BK.


Karena kebiasaan (budaya)  wajar saja berubah sesuai dengan keadaan,  situasi,  dan kondisi saat itu. Karena sebuah resotorasi itu perlu untuk kemjauan pendidikan Indoensia.  Dan diharapkan setiap perubahan yang terjadi dalam budaya pendidikan di Indonesia mempunyai dampak positif bagi pendidikan sendiri. 

Bravo pendidikan Indonesia!! 

Maju pendidikan Indoensia!! 

Jayalah pendidikan Indonesia!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun