Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Kisah Perjalanan Hidup (Seri 4)

21 September 2020   05:11 Diperbarui: 21 September 2020   05:17 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi otomotif.okezone.com

Kehidupan mulai berubah 

Karena kehidupan mulai membaik maka kami pindah dari Tanah Kongsi ke Kampung Nias dengan  mendirikan rumah secara bertahap

Anak kedua lahir ditahun 1973  dan dijemput pulang kerumah dengan Bemo Karena kami sudah bisa beli Bemo untuk ditambangkan dan dipakai sebagai alat transportasi.Nama anak kedua Irwan .

Ilustrasi otomotif.okezone.com
Ilustrasi otomotif.okezone.com

Suami Keracunan 

Pada suatu ketika sesuai kesepakatan dengan Pembeli.bahwa  sebelum di ekspor ,seluruh kopi.yang akan diekspor harus di Fumigasi supaya seluruh kuman kuman yang ada mati sehingga  kopi steril dari kuman .Seharusnya ketika kopi difumigasi gudang harus ditutup karena segala yang ada tikus dan apapun akan mati bila menghirup zat yang ditaruh dikopi tersebut selama 2 hari.

Tapi petugas tidak memberi tahukan kepada suami dan hanya menutup dengan plastik saja Suami yang tidak tahu tetap melakukan tugasnya ,yakni menimbang barang dan membuat bon 

Sore hari ketika mau pulang suami merasa pusing Dari hidung dan mulutnya keluar darah  .Suami sangat kaget dan berusaha mencuci muka dan pulang cepat cepat kerumah 

Jatuh sakit

Malamnya suami demam tinggi .Keesokan harinya  dibawa ke THT untuk pemeriksaan  Dari hasil X Ray  dinyatakan suami mengalami infeksi pada rongga hidung dan pernafasan serta harus dioperasi . Operasi dilakukan di RS Yos Sudarso Padang Tapi kondisi suami semakin memburuk  ,bahkan mengalami kesulitan bernafas 

 Ternyata  operasi gagal dan kondisi suami semakin parah Dokter merujuk agar dibawa ke Singapore 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun