Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rendah Hati Tidak Akan Mengurangi Apa yang Kita Miliki

13 Februari 2020   04:15 Diperbarui: 13 Februari 2020   04:51 8041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: redaksiindonesia.com

Hindari Mengangkat Diri Sendiri

Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab orang menjadi sombong. Antara lain, karena:

  • merasa diri kaya
  • menduduki jabatan penting
  • merasa diri orang penting

Untuk mengenal orang yang tinggi hati, tidak perlu lulus sarjana psikologi. Sebab hanya dengan memperhatikan tutur kata dan bahasa tubuh yang dikedepankan, maka dalam hitungan detik kita sudah menilai sombong tidaknya seseorang.

Pada umumnya, orang yang sifatnya sombong tidak mau kalah dari orang lain. Selalu mau menjadi pusat perhatian  orang lain.

Misalnya, bila ada di antara sanak keluarga atau teman-temannya, yang mengadakan acara pernikahan, ia yakin pasti akan diundang. Maupun dalam acara apa saja namanya harus tercantum dalam undangan, karena merasa diri orang penting. 

Terbawa hingga Sudah Bukan Lagi Pejabat

Sifat merasa diri orang penting ini, akan terbawa hingga tidak lagi menjadi pejabat. Banyak pejabat yang sudah pensiun, tapi kebanyakan masih saja berharap orang akan menyapa dirinya di manapun ia berada. Selalu mau dihargai orang lain, lupa bahwa selama ini, orang bersikap hormat kepada dirinya, hanyalah karena dirinya masih menjadi pejabat.

Kami pernah mengenal seorang pejabat setingkat Kakanwil di Sumatera Barat yang dikenal sebagai sosok yang angkuh dan tidak menghargai orang lain. Bila ada keperluan dan datang ke kantornya, sikapnya sangat arogan dan berbicara sambil menunjuk-nunjuk ke wajah kita.

Ketika tiba waktunya pensiun, ia harus pindah dari rumah dinasnya ke Jakarta. Tapi walaupun sudah pensiun, ia selalu tampil dengan pakaian dinas lengkap seakan-akan masih menjadi pejabat.

Keluar rumah bersama sopir pribadi di pagi hari dan pulang sore hari untuk memberikan gambaran pada tetangga, seakan-akan dirinya masih menjadi pejabat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun