Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ujian Kita Masih Kelas Rendah

20 Maret 2024   12:51 Diperbarui: 20 Maret 2024   12:57 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.pexels.com

Setiap orang tentu tak dapat menghindar dari ujian. Ujian selalu datang dalam berbagai bentuk dan jenis. Ada diuji dalam kondisi ekonomi, kesehatan, keharmonisan, atau bahkan keimanannya.

Dalam Al-Qur'an Tuhan telah berfirman bahwa Tuhan tak akan membiarkan seseorang hanya mendeklarasikan keimanan. Tuhan pasti akan menguji ucapannya itu. Tuhan akan mengetes apakah ucapannya itu tulus atau sekadar kamuflase.

Sebagian dari kita mungkin pernah mengalami ujian yang begitu berat. Sampai-sampai kita hampir menyerah atau putus asa. Semua jalan keluar terasa buntu. Semua orang yang kita temui tak dapat membantu.

Namun, bila kita menoleh ke belakang. Kita belajar dari kisah-kisah para nabi dan rasul, tentu kita akan melihat betapa ujian kita masih terbilang rendah. Para nabi dan rasul menghadapi ujian yang teramat dahsyat.

Mereka mendapatkan amanah untuk menyampaikan risalah kepada umatnya. Mereka adalah para kekasih Tuhan yang diberi kepercayaan. Namun, bukan berarti jalan mereka mulus begitu saja. Justru jalan mereka sangat terjal, curam, dan tajam. Mereka senantiasa menghadapi ujian yang amat dahsyat.

Sebagai contoh, Nabi Ibrahim as. Beliau menghadapi ujian keimanan yang luar biasa. Beliau diminta mengorbankan anaknya sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.

Apakah beliau goyah? Tidak. Beliau melakukan itu. Walaupun akhirnya Tuhan mengganti anaknya dengan kambing. Kemudian umat Islam memperingati peristiwa itu sebagai Hari Raya Qurban atau Iduladha.

Nabi Ayyub as mendapatkan ujian yang tidak ringan. Beliau terkena penyakit selama bertahun-tahun. Akibat penyakit itu, beliau kehilangan harta dan keluarga. Bahkan beliau diusir dari kampungnya.

Namun, Nabi Ayyub as tidak berputus asa. Keimanannya kepada Tuhan tidak goyah sedikit pun. Beliau tetap sabar dan tawakal dalam menjalani ujian itu.

Nabi Muhammad saw juga mengalami ujian yang dahsyat. Beliau pernah diboikot, diusir, bahkan mau dibunuh oleh orang-orang terdekatnya. Ujian yang beliau hadapi tak jarang mengancam nyawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun