Mohon tunggu...
Rosita Sinaga
Rosita Sinaga Mohon Tunggu... Guru - artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Seorang pendidik dan penulis yang ingin memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terjebak Berlibur di Negara Pandemi Eropa, Ini Kisahku (Part 4, Akhir)

22 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   09:42 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua karena corona yang membuat banyak rencana gagal.

Yah, sudahlah. Kami tidak bisa menyalahkan siapa-siapa dalam keadaan seperti ini.

Setelah berbelanja souvenir, kami pun berjalan kembali menuju bus. Di tengah jalan, kami diteriaki beberapa anak remaja bule yang  sedang lari berkata "Run,Corona Virus is here!" sambil tertawa mengejek. Artinya virus corona ada di sini, yang maksudnya kami, orang Asia si pembawa virus ada di sini.

Ya ampun..kesal dengarnya. Kalau ada sandal jepit, bisa tuh dilempar ke arah mereka.

Ternyata benar apa yang diberitakan media kalau di Eropa terjadi rasis karena virus corona. Terkesan orang Asia sebagai pembawa virus ke negara mereka.

Setelah Volendam, kami menuju Amsterdam Canal di mana ada pusat kota dan pusat pemerintahan di sana. Di pusat kota, kami melihat tram dan gedung-gedung menjulang tinggi. Tidak lupa kami singgah di jembatan yang terkenal bagus spotnya buat foto dengan latar sungai, boat dan sepeda.


Tetapi sayangnya, pemandangannya tidak seindah yang saya bayangkan.  Sungainya memang tidak ada sampah, tetapi  karena warnanya coklat se kesan indahnya jadi berkurang. Sepedanya juga biasa saja. Boatnya tidak beroperasi karena sedang lock down.

Buat saya dan ibu, yang penting kami sudah melihat dan berfoto langsung di tempat yang terkenal bagus di Belanda.

Di pusat kota ini, kami bisa melihat lapangan luas di mana banyak sekali burung-burung berkumpul. Seru melihatnya . Mereka sangat bersahabat dengan manusia. Ketika ada orang yang  memberi serpihan makanan, mereka sampai hinggap di kepala dan pundak.

 Kami juga berkunjung ke supermarket Albert Heijn. Supermarketnya besar dan termasuk murah. Saya agak menyesal membeli oleh-oleh coklat dari Swiss yang lumayan mahal. Di sini coklat  ukuran sedang hanya 0,7 -2 Euro. Murah!

 Di supermarket ini terasa sekali pandangan yang sinis dari orang bule kepada kami karena bagi mereka orang Asia yang dianggap pembawa virus. Mungkin juga karena wabah covid19 sudah sangat luar biasa parah di negara mereka saat itu sehingga mental mereka tertekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun