Sekali Lagi Bayern Jungkalkan Dortmund

Sekali lagi, Jurgen Klopp perlu meneliti kedalaman taktiknya. Bermain dengan formasi menyerang 4-2-3-1, Dortmund yang dipimpinnya menyerah 0-1 atas Bayern. Gol semata wayangBayern diciptakan penyerang asal Polandia, Robert Lewandowsky, yang musim lalu berseragam Dortmund. Levi mencetak golnya yang kedua musim ini ke gawang bekas timnya itu di menit ke-36.

Berawal dari kecerdikan Thomas Muller menembus pertahanan Dortmund yang dikawal Sokratis-Subotic-Hummels dan Schmelzer, Roman Weidenfeller bergerak maju mempersempit ruang tembak Muller. Melihat pergerakan Weidenfeller, Muller menembakan bola dengan keras ke gawang Dortmund. Weidenfeller berhasil melakukan blocking, tetapi bola rebound justru jatuh ke kaki Lewandowski yang dengan mudah menjaringkan bola ke gawang kosong.

Gol Levi di menit ke-36 itu menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan di stadion Signal Iduna Park, malam hari 4 April 2015. Bayern tidak tampil prima dengan sepakbola atraktif yang menjadi ciri khasnya. “Saya mencatat, Bayern hanya memiliki dua peluang emas. Pertama, gol yang terjadi. Lalu sebelumnya kesempatan Thomas Muller saat berhadapan dengan Weidenfeller,” keluh Mats Hummels. “Kami memiliki lima belas kesempatan. Anda melihat sendiri, bahwa tim dengan permainan tiki taka tidak bersinar disini. Tidak selalu anda memiliki peluang sebanyak itu saat berhadapan dengan tim sebesar Bayern. Termasuk peluang Reus yang digagalkan Neuer,” Hummels menyesali.

Kemenangan ini mengamankan peluang Bayern dalam perebutan title Bundesliga. Persoalannya, rival Bayern, Wolfsburg, pada hari yang sama menang besar atas Stuttgart, 3-1 di markas mereka. Tiga gol Wolfsbug berasal dari kaki Richardo Rodrigues pada menit ke-41 dan menit ke-65 serta Andre Schurrle di menit ke-76. Sementara gol balasan tim tamu dilesakan Martin Harnik di menit ke-44.

Menyambut kemenangan Bayern kali ini, Philipp Lahm yang bermain sejak awal pertandingan merasa gembira. “Selalu special saat menang di Dortmund,” ucap Lahm. “Hasil 1-0 menggambarkan ketatnya pertandingan. Kami bertahan dengan baik dan memperkecil ruang gerak mereka. Kesempatan terbaik Dortmund hanya datang dari pergerakan Marco Reus. Kami memang tim yang berbeda tanpa kehadiran Frank Ribery, Arjen Robben dan Alaba. Kami menutup kondisi itu dengan memainkan lima pemain belakang, tiga pemain tengah dan dua penyerang,” Lahm menjelaskan lebih jauh.

sumber : bundesliga.com