Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Muara (43)

22 Mei 2022   15:29 Diperbarui: 23 Mei 2022   21:10 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Apa yang menarik dari cara berjabat tangan ini adalah mereka yang saling berjabatan tidak sepenuhnya menggenggam tangan satu sama lain. Tangan mereka lebih tampak saling dilekatkan daripada saling menjabat. Inilah tanda pemberian token pertama. 

Cindy dan suaminya tidak lagi menjadi pasangan yang maju ke depan altar. Mereka telah melalui prosesi itu. Jika mereka ada dalam acara hari ini, itu semata untuk menguatkan  para anggota baru serta anggota lama yang lupa nama pertama mereka.

Para arsitek dunia dididik, digembleng dan didampingi secara teratur. Segala kebutuhan mereka dipenuhi oleh organisasi. Bukan sekedar cukup. Hidup mereka berkelimpahan. Para pemimpin dunia dan manusia tidak boleh miskin. Kemiskinan bagi mereka sama dengan kutukan.

Upacara selesai siang hari. Cindy dan suaminya segera keluar dari gedung megah yang terlindungi oleh pagar tanaman tinggi. Apa kata orang tentang tempat ini? Gedung? Kuil? Loji? Rumah? Entahlah.

Di kota tempat Cindy dan suaminya menetap, gedung megah seperti ini tidak mungkin tersedia. Gedung yang dilengkapi semua peralatan artificial intelligence. Perangkat audio setara bioskop. Lokasi tersembunyi di antara kemegahan kota. Benar-benar aman untuk melakukan aktivitas dan peribadatan.

Mobil yang dikemudikan suami Cindy kini melaju di tengah kemacetan kota. Bertarung dengan kendaraan lain yang sama-sama mengejar agenda. Beberapa menit kemudian, mobil memasuki lobi pusat perbelanjaan modern, kemudian menuju tempat parkir yang terletak di bawah gedung.

"Cin, kamu nanti duduk bersama ibu-ibu. Biar aku duduk bersama para bapak." Suami Cindy mengingatkan saat pintu lift terbuka di lantai 5.

"Baik, Mas." Cindy menjawab sambil tersenyum.

Keduanya kemudian berjalan ke kanan lift dan bertemu sekumpulan orang yang sudah menunggu di sebuah restoran masakan Asia. Mereka saling bertegur sapa. Bersalaman. Salam pertama penerima token.

Suami Cindy bergabung bersama tiga orang laki-laki. Satu di antara ketiganya seorang ekspatriat. 

Kursi tempat mereka duduk agak menjauh letaknya dari tempat para perempuan di mana Cindy bergabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun