a. Reformasi Institusi Politik
Batasi kekuasaan oligarki lewat reformasi pendanaan politik
Perkuat partisipasi rakyat berbasis deliberasi, bukan mobilisasi
b. Revolusi Pendidikan
- Perombakan total sistem pendidikan tinggi: berbasis riset, teknologi, dan problem real.
- Bangun ekosistem sains dan teknologi, bukan sekadar kampus.
c. Desentralisasi Ekonomi Nyata
- Berikan ruang fiskal dan otonomi ekonomi bagi daerah
- Dorong pembangunan berbasis potensi lokal, bukan hanya sentralisasi APBN
d. Pembangunan Negara Berbasis Pengetahuan
- Tingkatkan anggaran R&D minimal 2% dari PDB dalam 10 tahun
- Bangun institusi riset independen, kolaboratif, dan kompetitif global
e. Kebangkitan Budaya Rasional
- Dorong kritik dan diskursus publik rasional di ruang media
- Lawan populisme agama, etnis, dan sentimen palsu dengan nalar publik
Negara Tak Akan Maju Bila Pikiran Tetap Terjajah
Indonesia bukan miskin sumber daya, tapi miskin kesadaran struktural. Kita hidup dalam negara yang merdeka secara formal, namun masih dijajah oleh kebodohan sistemik dan budaya politik anti-rasional.
Selama elite politik, akademik, dan masyarakat umum tidak mampu atau tidak mau mereformasi struktur dan nalar kita secara radikal, maka Indonesia akan terus jadi negara berkembang selamanya , Â bukan karena takdir, tetapi karena pilihan.
critical essay: Imam Sahroni Darmawan, S.T
Referensi:
- Winters, J. A. (2011). Oligarchy. Cambridge University Press.
- World Bank. (2023). World Development Indicators.
- Acemoglu, D., & Robinson, J. (2012). Why Nations Fail. Crown Publishing.
- North, D. C. (1990). Institutions, Institutional Change and Economic Performance. Cambridge University Press.
- Bappenas. (2022). Kajian Pembangunan Jangka Menengah Nasional.