Mohon tunggu...
Roni Tua
Roni Tua Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan

Story enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mendorong UMKM untuk Bercerita

12 Februari 2024   18:27 Diperbarui: 12 Februari 2024   18:28 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor ekonomi yang vital dalam perekonomian global, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. UMKM merujuk pada bisnis dengan jumlah karyawan yang terbatas, omzet yang relatif rendah, serta memiliki skala operasi yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar. Meskipun merupakan tulang punggung ekonomi di banyak negara, UMKM dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks termasuk dalam upaya untuk membedakan diri mereka dari pesaing, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan mendorong pertumbuhan. Untuk itu, UKM perlu memanfaatkan kekuatan cerita. Tulisan ini akan menjelajahi dan memaparkan argumentasi mengenai pentingnya cerita dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah. Penggunaan cerita dapat membantu membangun identitas merek, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan mendorong pertumbuhan usaha. Di bagian selanjutnya, tulisan ini akan memaparkan Langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan UMKM untuk memulai bercerita.Mendorong UMKM untuk bercerita

Pentingnya UMKM untuk bercerita

1. Membangun Identitas Merek yang Unik

Salah satu keuntungan utama cerita dalam konteks usaha kecil dan menengah adalah kemampuannya untuk membantu membangun identitas merek yang unik. Dengan menceritakan kisah tentang asal-usul, nilai-nilai inti, dan misi perusahaan, UKM dapat membentuk citra merek yang membedakan diri dari pesaing. Cerita tentang perjalanan pendiri, tantangan yang dihadapi, dan momen-momen penting dalam sejarah perusahaan tidak hanya memberikan wawasan tentang karakter dan budaya organisasi, tetapi juga membantu menciptakan ikatan emosional antara merek dan pelanggan.

Contoh yang baik adalah perusahaan kecil yang berfokus pada produk-produk alami dan ramah lingkungan. Dengan menceritakan kisah tentang komitmen mereka untuk menghasilkan produk yang berkelanjutan dan berdampak positif pada lingkungan, mereka dapat menarik pelanggan yang peduli dengan isu-isu lingkungan dan menciptakan identitas merek yang unik.

2. Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan

Cerita juga memiliki kekuatan untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan merek. Ketika cerita yang disampaikan oleh UKM menarik perhatian dan merangsang emosi pelanggan, mereka cenderung lebih terlibat dan lebih terhubung dengan merek tersebut. Cerita yang menginspirasi, menghibur, atau memberikan wawasan tentang nilai-nilai merek dapat membantu menciptakan pengalaman yang bermakna bagi pelanggan.

Misalnya, sebuah restoran keluarga yang menceritakan kisah tentang resep warisan nenek moyang mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dapat membangkitkan rasa nostalgia dan kehangatan di antara pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan merek, serta menciptakan ikatan emosional yang kuat.

3. Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas

Cerita juga dapat membantu UKM membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara pelanggan dan mitra bisnis. Ketika sebuah perusahaan menceritakan kisah tentang kejujuran, dedikasi terhadap kualitas, dan komitmen terhadap kepuasan pelanggan, mereka membuktikan integritas mereka sebagai merek. Hal ini dapat membantu memenangkan kepercayaan pelanggan dan membangun reputasi yang baik dalam bisnis.

Sebagai contoh, sebuah toko pakaian lokal yang menceritakan kisah tentang bagaimana mereka secara langsung bekerja dengan produsen lokal untuk memastikan standar etis dan kualitas tinggi dalam produksi pakaian mereka dapat memenangkan kepercayaan pelanggan yang peduli dengan etika produksi dan keberlanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun