Sebagai contoh, sebuah perusahaan kecil yang menceritakan kisah tentang bagaimana mereka berhasil mengubah ide brilian menjadi produk yang sukses, mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam waktu singkat, dan memiliki visi yang ambisius untuk ekspansi global dapat menarik perhatian investor dan mitra bisnis yang berbagi visi yang sama.
Langkah awal dalam membangun cerita
Mengingat pentingnya cerita dalam mengembangkan usaha kecil, berikut beberapa Langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan untuk mengembangkan cerita.
1. Memahami Identitas Merek dan Nilai Inti
Langkah pertama dalam membangun cerita yang kuat adalah memahami identitas merek dan nilai-nilai inti dari UKM tersebut. Identitas merek merupakan aspek yang membuat UKM unik dan membedakannya dari pesaing. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti visi, misi, tujuan, budaya perusahaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh UKM. UKM perlu mengidentifikasi nilai-nilai inti yang ingin mereka komunikasikan melalui cerita mereka, dan memastikan bahwa cerita tersebut mencerminkan esensi dan kepribadian merek.
2. Menemukan Kisah yang Menarik dan Relevan
Setelah memahami identitas merek dan nilai inti, langkah berikutnya adalah menemukan kisah yang menarik dan relevan untuk diceritakan. Kisah ini dapat berasal dari berbagai aspek dalam perjalanan UKM, seperti asal-usul pendiri, tantangan yang dihadapi, pencapaian penting, atau dampak positif yang telah diciptakan dalam masyarakat. UKM perlu mencari kisah yang memiliki elemen emosional dan dapat merangsang perasaan para audiens, serta relevan dengan nilai-nilai dan tujuan merek.
3. Menceritakan Kisah dengan Autentisitas dan Kepatuhan
Salah satu elemen penting dari cerita yang kuat adalah autentisitas. UKM perlu memastikan bahwa cerita yang mereka sampaikan adalah akurat dan sesuai dengan pengalaman sebenarnya dari perusahaan tersebut. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan dan memastikan bahwa cerita memiliki dampak yang meyakinkan. Selain itu, UKM juga perlu memastikan bahwa cerita mereka sesuai dengan nilai-nilai merek dan prinsip-prinsip yang dianut, serta mematuhi standar etika dan hukum yang berlaku.
4. Mengkomunikasikan Cerita melalui Berbagai Saluran
Langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan cerita yang telah dibangun melalui berbagai saluran komunikasi. Ini dapat mencakup saluran online seperti situs web, media sosial, blog, dan email, serta saluran offline seperti brosur, iklan cetak, dan acara promosi. Penting bagi UKM untuk memilih saluran komunikasi yang sesuai dengan audiens mereka dan memastikan bahwa pesan cerita disampaikan dengan konsisten di seluruh saluran.