Namun, ini bukan berarti semua orang bisa langsung menirunya. Tubuh butuh adaptasi sebelum bisa berfungsi optimal dengan tidur polifasik.
Bagaimana Tubuh Beradaptasi?
Biasanya, kita butuh sekitar 90 menit untuk masuk ke fase tidur REM (Rapid Eye Movement), fase paling penting untuk pemulihan otak. Nah, dalam tidur polifasik, tubuh "dipaksa" untuk langsung masuk ke REM lebih cepat.
Kabar baiknya: Setelah adaptasi, banyak orang melaporkan merasa lebih segar walaupun tidur lebih sedikit.
Kabar buruknya: Proses adaptasi ini berat banget.
Menurut jurnal Sleep Research Society, adaptasi tidur polifasik bisa memakan waktu 1-2 minggu dengan efek samping seperti:
Mengantuk berat di awal.
Sulit fokus sebelum tubuh terbiasa.
Risiko kesehatan jika tidak dilakukan dengan benar.
Apakah Tidur Polifasik Sehat?
Tidur polifasik memang bisa meningkatkan efisiensi tidur, TAPI tidak cocok untuk semua orang.
Menurut National Sleep Foundation, kebanyakan orang tetap membutuhkan 6-8 jam tidur sehari untuk fungsi kognitif yang optimal. Kekurangan tidur bisa menyebabkan:
Penurunan daya ingat.
Gangguan metabolisme dan sistem imun.
Risiko penyakit jantung jika berkepanjangan.
Namun, jika dilakukan dengan pola biphasic atau everyman, tidur polifasik bisa memberikan manfaat tanpa risiko kesehatan berlebih.
Bagaimana Cara Mencoba Tidur Polifasik dengan Aman?
Jika kamu penasaran ingin mencobanya, berikut beberapa tips: