Jelasnya, sungainya dibawah perut gunung. Untuk menaikkan air dibutuhkan teknologi serta biaya yang tidak sedikit. Sudah di lakukan di goa Bribin, wilayah lain di kabupaten ini. Fungsi embung Batara Sitren untuk menampung air hujan dipakai mengairi tanaman di kawasan tersebut.
Embung ini dilapisi membran berwarna hitam. Fungsinya agar air tidak meresap ketanah. Jika tanpa itu sama juga bohong. Apa itu Membran? Lapisan! Lapisan opo? Lapisan dari sejenis plastik.
Ini nama jejeran bukit di wilayah itu (Pegunungan Baturagung utara). Sedang Sitren nama dukuh dipuncak tertingginya. Tiwas mikir kenceng. Kawasan ini secara administratif masuk wilayah kecamatan Nglipar kabupaten Gunungkidul-DIY.
Disini kita merasakan, membayangkan, mendapat inspirasi bahkan pacaran. Sebab saya menjumpai beberapa ABG bercengkerama. Betapa sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas takdir yang ditorehkan pada tiap individu. Termasuk kunjungan saya di puncak Mangir.
Baru beberapa meter sesuatu memaksaku berhenti. Ada apa sih? "Gaplek, bro!" Â Gaplek? "Ya!" Aku matikan motor langsung mendatangi simbah-simbah yang sedang meceli gaplek dadi cilik-cilik (motongi gaplek jadi kecil-kecil).Â
Gaplek, ketela pohon yang dijemur hingga kering. Inilah bahan dasar tiwul. Bertahun-tahun aku tidak melihat benda ini. Subhanallah, siang ini aku ketemu gaplek! Gaplek, bro! Dan satu lagi yang membuat terperangah, sang Saka Merah Putih berkibar dipelataran rumahnya simbah. Walau infrastruktur jalan masih acakadut, dukuh Sitren siap merayakan Agustusan. Merdeka mbah! Merdeka le![]