"Yo, kapan-kapan ketemu meneh."
"Siip", ujar kawannya sambil acungkan jempol. Motor dihidupkan terus meluncur tajam. Punggung kawannya menghilang dibelokan jalan. Lelaki itu menyusul, menyudahi pantatnya yang lama dipanggang kursi kayu. Langkahnya kian mantap menyongsong jalan terang.[Tamat]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!