Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pengalaman "Live In" di Panti Jompo

3 November 2021   20:19 Diperbarui: 5 November 2021   05:59 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Kakek-Nenek yang tinggal di Panti Jompo. (sumber: pixabay.com/David Peixoto)

Dan, di luar pikiran saya sebelumnya, ada yang saling jatuh cinta. Mereka saling mengungkapkan rasa. Ini seronok, saya rajin pasang telinga. 

Sebagai pendamping, kesempatan ini biasanya saya gunakan bermain gitar, mengajak mereka bernyanyi bersama, tentang kasih dan cinta. Ini cara untuk mengalihkan agar jangan sampai ada kesempatan mereka berpacaran.

Setelah sebulan, masa live in saya pun berakhir. Kami saling berpisah. Kami saling melupa. Namun kesan-kesan itu tetap membekas hingga kini. 

Dan, ketika viral sebuah foto di media sosial berisi surat pernyataan tiga orang anak yang menitipkan orangtuanya ke panti jompo, saya pun kembali mengingat kebersamaan kami di Rempoa.

Bagi saya, keberadaan panti jompo tergantung cara kita memandang. Rumah jompo bukan tempat titipan, juga bukan "pembuangan". Bagi saya, panti jompo adalah sekolah berasrama bagi lanjut usia. 

Saya yakin, manajemen panti jompo sekarang jauh lebih modern, elegan, dan manusiawi. Maka, atas alasan tertentu, "menyekolahkan" orangtua di panti jompo adalah pilihan tepat. Toh, daripada orangtua dibiarkan di rumah dengan kondisi tak terurus secara layak?

Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun