Mohon tunggu...
romadhona diah
romadhona diah Mohon Tunggu... Guru - pencinta alam

Menulis itu bagaikan mengukir pada batu prasasti versi soft file.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kerinduku di Kota Padang

23 Desember 2017   20:01 Diperbarui: 23 Desember 2017   20:38 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


malam itu, acaranyo makan bersama sambil menikmati  karauke. ternyata kawan-kawanku banyak yang pandai bernyanyi. mantablah! makan malam kami lamaknyo luar biasa. yang berkesan ayam kurmanya. masakan salah satu kawan kami. Anton . Keren banget, panitia konsumsinyo laki-laki. jago masak pulo. Aku? lewaat....

aku%2Bpilubang.jpg
aku%2Bpilubang.jpg

Kawan, tahukah kamu baa suasana tengah malam di Pilubang? Aku merasakannya, aku bangun tengah malam tuk sholat . karena di kamar panuah, aku sholat di luar dakek telaga. ku dengar aliran air yang jatuh dari akar-akar pohoh di ateh bukik, sayup-sayup terdengar suara hewan entah a namonyo? suasana malam dengan penerangan alakadarnya membuat suasana hutan semakin terasa.Aku sendirian malam itu sholat dekat telaga. Sunyiiii....


Menjelang subuh aku ke dapur umum mencari makanan ternyata 2 orang kawanku si seksi konsumsi masih bekerja . Ondeh mandeh...kuweknyo mereka indak lalok semalaman.

Anton sedang menggoreng emping, Viki menemaninya sambil duduk. Viki memberiku martabak telur, kami makan bersama sambil bercerita. Terasa akrab saat itu. Aku merasa tidak sendiri lagi.

bajamba.jpg
bajamba.jpg
masjid%2Braya.jpg
masjid%2Braya.jpg
Siang hari setelah makan bajamba, kami balik ke Padang. Sampai Padang malam sekitar pukul 10-11 malam.. Pipin setia menungguku. masih ada waktu esoknya Pipin menemaniki ke tempat-tempat yang dulu pernah ku singgahi. pantai Padang, Masjid Raya , Gor, Pasa Rayo, makan lontong sayua, teh talua. lapeh taragaku. Rinduku akan kota Padang terwujud sudah. Siang harinya waktunya balik ke Jakarta. Pipin dan dua orang kawan mengantarku sampai bandara. Kami berpelukan, Selamat tinggal Pipin, Selamat Tinggal kota Padang  mudah-mudahan kita diberi kesempatan untuk bertemu kembali di tempat yang sama. Padang Kota Tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun