Biasanya, bersama tokoh, ada situs lembaga pendidikan, padepokan-apa, masjid, atau apalah, pak juru kunci hanya menunjuk masjid. Masjidnya yang berupa bangunan baru mengandung cerita sedih. Oleh donatur pembangunan masjid, gedung lama dari kayu harus diganti dengan bangunan baru. Kalau masih ada sisa bangunan lama yang sudah tampak kusam bahkan lapuk, merepotkan pembangunannya. Ya sudah, apa itu situs, apa itu sejarah, apa itu kenangan, apa itu kenang-kenangan
Gass ke arah Sragen. Estimasi, isi tangki oli dan bahan bakar masih cukup untuk melewati hutan Ngawi
Perbatasan Jatim-Jateng mandek untuk mesin dan untuk mesen. Nemu tulisan soto segar di dalam pasar, itu yang dipesen. Tawarannya menarik, daging nopo ayam, Mas. Soto daging mawon. Kalau ayam, nanti repot di wawancaranya. Daging dada atau paha. Paha atas atau bawah. Paha kanan opo paha kiri. Halahhhh
Soto datang, halahhhh lagi, lha yang katanya soto daging, ternyata hanya kuah dan, benar ada dagingnya, irisan daging sepanjang satu sentian enam biji
Eh, kenapa milih warung makan di dalam pasar, tidak warung makan di pinggir jalan wong sedang di perjalanan jauh. Iya, itu adalah seni. Sama, ketika traveling lewat jalan tol, saat butuh sesuatu, selalu keluar dari tol. Kalo yang ini, bolehlah menebak apa alasannya. Sesekali saja tetap berada di rest area jalan tol
Soto habis, gass Solo. Ngepasno bisa Jum'atan di Solo. Beli cadangan oli samping dan nengok tangki BBM. Alamaak, tangki kosong, bensin tinggal dua sendok, SPBU masih jauh. Ra popo, tangkiku bar tak isi. Wani. Full tank, tambahkan Oli samping ke tangki BBM, gass
Sampe Solo, pas ketemu jam Jum'atan. Masuk masjid dengan nuntun motor, jelas alasannya tentang suarau knalpot. Tema khotibnya aktual. Mengingatkan tentang permaslahan orang tua dan anak-anak. Khotibnya cerita tentang mobile legend dan dolanan tradisional. Bagus materinya. Sayang, bacaan Qur'annya kacau. Khas tetangga
Lepas Jum'atan, nuju MBZ. RendesvousÂ