Mohon tunggu...
Roi Puguh Miftachul Rochman
Roi Puguh Miftachul Rochman Mohon Tunggu... Pendidik

Membaca, menulis, mengajar dan bertani adalah bagian dari kehidupan saya

Selanjutnya

Tutup

Film

Sore - Sebuah Resensi, Pemahaman dan Perasaan akan Film

31 Juli 2025   21:23 Diperbarui: 31 Juli 2025   21:23 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Film Sore (Cerita Film)

Sheila Dara dan Dion Wiyoko menghadirkan chemistry yang menawan dalam film ini. Dan bagi saya Sheila di film ini sudah lepas dari sosok Tika Bravani. Sheila bisa menghadirkan karakter yang kuat sebagai Sore di film ini. Bahkan ketika melihat film ini saya sudah benar-benar lupa tentang sosok Tika Bravani yang juga pernah mengisi peran ini. Tetapi Sore-dalam Tika Bravani maupun Sore-dalam Sheila Dara kedua-duanya sangat bagus, punya karakter sendiri yang unik dan enak untuk dilihat.

Oh iya ada Mathias Muchus juga, beliaunya ini selalu terasa cocok berperan sebagai seorang ayah. 

Bagian Keempat : Latar tempat, Suasana, Backsound dan Soundtrack

Film yang bagus selalu menghadirkan soundtrack yang bagus pula. Atau kalau misalkan lagu yang awalnya biasa saja, dengan kuatnya film akan membuat lagu itu terasa berbeda seakan punya penjiwaan sendiri. Begitu pula dengan Sore. Awal saya mendengar soundtrack Sore ini di Spotify. Bagi telinga saya ya lagunya biasa saja. Tetapi setelah saya melihat filmnya kemudian saya mendengar soundtracknya lagi rasanya sudah berbeda. Lagu-lagunya menjadi enak untuk di dengar. Karena sekali lagi Sore berhasil merasuk dalam pada soundtracknya.

Latar tempat di film ini juga bagus, scene di awal ketika Jo berada di kapal dan daerah yang penuh es itu mengingatkan saya dengan film The Secret Life of Walter Mitty. Meskipun ternyata pengambilan scene nya tersebut bukan di iceland seperti walter mitty (Behind Scene film ini bisa dilihat di Youtubenya Agung Hapsah) *nb: Yandy juga berhasil membuat seorang Agung Hapsah bisa upload video lagi setelah berbulan-bulan.

Kemudian latar di tempat tinggal Jo dan sekitarnya. setiap kali melihat tempat tinggal Jo tersebut saya selalu terbersit untuk mempunyai tempat tinggal seperti itu. Yang jauh dari keramaian dan seperti hidup di pedesaan yang tenang. Mungkin hal ini yang disukai banyak orang yang sering disebut sebagai slow living.

Kemudian ketika Jo dan Sore bertemu di pameran lalu ada scene dimana lampu dimatikan dan munculah aurora di ruangan itu, itu juga terasa bagus sekali.

Backsound di film ini juga pas. Bagaimana ketika sedih dan bahagia, latar belakang suara yang disajikan tepat dan bisa membuat kesedihan dan kebahagiaan itu jadi semakin terasa.

Bagian Kelima : Makna

Banyak makna yang terungkap, banyak makna yang tersirat, seperti semburat langit di sore hari yang menghadirkan keindahannya.

Seperti itulah, film ini menghadirkan banyak makna yang tanpa perlu kita merasa seperti dipaksa untuk memahaminya namun kita akan merasa, "oh iya benar sekali", "ini seperti hidupku", "aku juga merasakan seperti ini" "Begitu indahnya". Seperti halnya apa yang dilakukan Jo untuk berubah tanpa paksaan dan mulai memaafkan ayahnya. Atau seperti apa yang dikatakan marko pada Sore tentang sesuatu yang tidak bisa diubah yaitu masa lalu, rasa sakit dan kematian. Tetapi tidak sampai disini, pada akhirnya marko juga mengatakan bahwa kita tidak bisa merubah orang lain, tapi hanya diri sendirilah yang mampu merubah itu semua. dengan hadirnya cinta, dan takdir bisa berkata lebih baik dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun