Mohon tunggu...
Roi Puguh Miftachul Rochman
Roi Puguh Miftachul Rochman Mohon Tunggu... Pendidik

Membaca, menulis, mengajar dan bertani adalah bagian dari kehidupan saya

Selanjutnya

Tutup

Film

Sore - Sebuah Resensi, Pemahaman dan Perasaan akan Film

31 Juli 2025   21:23 Diperbarui: 31 Juli 2025   21:23 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Film Sore (Cerita Film)

Sebelum saya menuangkan berbagai pendapat dan perasaan saya setelah menonton film Sore, ijinkan saya menceritakan sedikit kenapa saya tertarik menonton film ini. Awalnya saya melihat film ini dari series youtube yang berjudul sama, Sore-Istri dari masa depan, tetapi ada sedikit perbedaan dimana videonya di youtube tersebut adalah series dan pemeran wanitanya adalah Tika Bravani. Melihat video awal itu sudah menyenangkan, menimbulkan ketertarikan untuk melihat kelanjutan di video kedua hingga saya melihat sampai ke video ke 4, karena ternyata series ini juga di filmkan, maka saya memutuskan untuk menunda melihat kelanjutan seriesnya hingga nanti melihat film movie nya terlebih dahulu. Saya tidak ingin series ini nanti menjadi tolok ukur saya untuk menilai film movie nya dan tentu saya tak ingin tahu lebih lanjut alurnya, entah itu sama apakah tidak. Saya hanya ingin melihat filmya seperti orang yang benar-benar tidak tahu apapun tentang filmnya. Seperti seorang yang tiba-tiba melihat filmnya.

Dan .. setelah melihat filmnya sampai usai. Saya katakan bahwa film ini bagus dan bagus sekali, mata saya sempat beberapa kali berkaca-kaca ikut hanyut dalam kesedihan film ini, saya merasakan emosinya. benar-benar bagus, Seorang Yandy sebagai sutradara dan semua yang terlibat sangat hebat, menghadirkan alur film yang begitu memesona.

Sumber : Film Sore (Cerita Film)
Sumber : Film Sore (Cerita Film)

Sekarang mari kita bahas

Bagian Pertama : Alur Film

Alur film ini tidak bertele-tele, tegas dan lugas. Setiap ceritanya menceritakan makna. Saya hampir tidak pernah menemukan scene yang sia-sia. Sepanjang saya menonton film ini saya sama sekali tak pernah ingin melewatkan setiap scenenya. Bagus sekali. Sekalipun konsep film ini berkaitan dengan waktu yang terus berulang, tapi Yandy berhasil menghadirkan alur film yang tidak membosankan. Kaya makna namun mudah untuk dipahami dan dirasakan.

Dan di film ini Yandy juga tidak perlu menjelaskan kenapa Sore bisa berulang kali reverse time travel, karena itu bukan bagian intinya.

Bagian Kedua : Detail Film

Saya ingin mengatakan bahwa Yandy sangat memperhatikan detail film ini sangat baik. Tak perlu scene panjang dan berlebihan untuk menghadirkan kesedihan dan pemahaman akan ceritanya yang mendalam. Contohnya : ketika scene Jo bertamu ke rumah ayahnya, bagi saya itu scene yang dalam. Yandy tak perlu menghadirkan scene flashback ke masa lalu atau menghadirkan dialog Jo dengan ayahnya. Cukup sebuah foto masa kecil Jo bersama ayahnya yang masih muda dan pesan singkat buat ayahnya tersebut sudah menghadirkan pesan yang mendalam. Saya sempat berkaca-kaca ketika scene ini, membayangkan jika saya berada di posisi Jo, yang pada akhirnya bisa memaafkan ayahnya dan berdamai dengan dirinya sendiri.

Bagian Ketiga : Para Pemeran

Sheila Dara dan Dion Wiyoko menghadirkan chemistry yang menawan dalam film ini. Dan bagi saya Sheila di film ini sudah lepas dari sosok Tika Bravani. Sheila bisa menghadirkan karakter yang kuat sebagai Sore di film ini. Bahkan ketika melihat film ini saya sudah benar-benar lupa tentang sosok Tika Bravani yang juga pernah mengisi peran ini. Tetapi Sore-dalam Tika Bravani maupun Sore-dalam Sheila Dara kedua-duanya sangat bagus, punya karakter sendiri yang unik dan enak untuk dilihat.

Oh iya ada Mathias Muchus juga, beliaunya ini selalu terasa cocok berperan sebagai seorang ayah. 

Bagian Keempat : Latar tempat, Suasana, Backsound dan Soundtrack

Film yang bagus selalu menghadirkan soundtrack yang bagus pula. Atau kalau misalkan lagu yang awalnya biasa saja, dengan kuatnya film akan membuat lagu itu terasa berbeda seakan punya penjiwaan sendiri. Begitu pula dengan Sore. Awal saya mendengar soundtrack Sore ini di Spotify. Bagi telinga saya ya lagunya biasa saja. Tetapi setelah saya melihat filmnya kemudian saya mendengar soundtracknya lagi rasanya sudah berbeda. Lagu-lagunya menjadi enak untuk di dengar. Karena sekali lagi Sore berhasil merasuk dalam pada soundtracknya.

Latar tempat di film ini juga bagus, scene di awal ketika Jo berada di kapal dan daerah yang penuh es itu mengingatkan saya dengan film The Secret Life of Walter Mitty. Meskipun ternyata pengambilan scene nya tersebut bukan di iceland seperti walter mitty (Behind Scene film ini bisa dilihat di Youtubenya Agung Hapsah) *nb: Yandy juga berhasil membuat seorang Agung Hapsah bisa upload video lagi setelah berbulan-bulan.

Kemudian latar di tempat tinggal Jo dan sekitarnya. setiap kali melihat tempat tinggal Jo tersebut saya selalu terbersit untuk mempunyai tempat tinggal seperti itu. Yang jauh dari keramaian dan seperti hidup di pedesaan yang tenang. Mungkin hal ini yang disukai banyak orang yang sering disebut sebagai slow living.

Kemudian ketika Jo dan Sore bertemu di pameran lalu ada scene dimana lampu dimatikan dan munculah aurora di ruangan itu, itu juga terasa bagus sekali.

Backsound di film ini juga pas. Bagaimana ketika sedih dan bahagia, latar belakang suara yang disajikan tepat dan bisa membuat kesedihan dan kebahagiaan itu jadi semakin terasa.

Bagian Kelima : Makna

Banyak makna yang terungkap, banyak makna yang tersirat, seperti semburat langit di sore hari yang menghadirkan keindahannya.

Seperti itulah, film ini menghadirkan banyak makna yang tanpa perlu kita merasa seperti dipaksa untuk memahaminya namun kita akan merasa, "oh iya benar sekali", "ini seperti hidupku", "aku juga merasakan seperti ini" "Begitu indahnya". Seperti halnya apa yang dilakukan Jo untuk berubah tanpa paksaan dan mulai memaafkan ayahnya. Atau seperti apa yang dikatakan marko pada Sore tentang sesuatu yang tidak bisa diubah yaitu masa lalu, rasa sakit dan kematian. Tetapi tidak sampai disini, pada akhirnya marko juga mengatakan bahwa kita tidak bisa merubah orang lain, tapi hanya diri sendirilah yang mampu merubah itu semua. dengan hadirnya cinta, dan takdir bisa berkata lebih baik dari sebelumnya.

Sumber : Film Sore (Cerita Film)
Sumber : Film Sore (Cerita Film)

Dan terakhir saya ingin mengucapkan terima kasih kembali kepada Yandy yang menghadirkan alur cerita film sebagus ini, beserta produser, pemain dan para kru hebatnya.

Terima kasih

Selesai Ditulis Sore Hari Kamis, 31 Juli 2025

17:20

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun