Mohon tunggu...
Roifatul Lilhasanah
Roifatul Lilhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potensi dan Tantangan Perekonomian Kota Semarang

26 Agustus 2025   05:35 Diperbarui: 26 Agustus 2025   05:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun Kota Semarang memiliki peran strategis, tetapi masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan seringkali memiliki keterbatasan dalam hal mengakses kesehatan, pendidikan dan menyebabkan kurangnya daya beli terhadap barang dan jasa yang akan berdampak pada rendahnya produktivitas masyarakat tersebut sehingga menjadi salah satu alasan yang akan menghambat pertumbuhan pembangunan ekonomi di Kota Semarang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, presentase penduduk miskin hamper mengalami tren yang sama setiap tahunnya. Pada tahun 2020, presentase penduduk miskin yang awalnya 4,34% dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 4,56%. Hal ini disebabkan akibat pandemi Covid-19 yang mengganggu produktivitas masyarakat dan mengakibatkan banyak yang kehilangan pekerjaan serta menurunnya pendapatan masyarakat. Lalu pada tahun 2021 pasca pandemi terjadi pemulihan, karena presentase penduduk miskin mulai menurun. Pada tahun 2022 turun menjadi 4,25% dan pada tahun 2023 menjadi 4,23%.

Solusi dari masalah ini yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang yang dijelaskan oleh (Prayitno & Yustie, 2020) yaitu dengan memiliki langkah awal dengan memberikan bantuan dan perlindungan social bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan dengan melakukan pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk meningkatkan prospek lapangan kerja bagi masyarakat Kota Semarang.

Dengan perekonomian Kota Semarang menunjukkan prospek yang positif melalui pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang memiliki keunggulan komparatif, baik dibidang kuliner, wisata alam, religi, maupun warisan budaya. Posisi geografis yang strategis turut memperkuat peran Kota Semarang sebagai pusat ekonomi regional. Kemudian, dinamika pembangunan masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang telah disebutkan diatas. Untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi kebijakan berupa peningkatan kualitas infrastruktur, penanggulangan bencana, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui UMKM agar tercapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Semarang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun