Mohon tunggu...
rohmad
rohmad Mohon Tunggu... Essada

Sebagai seorang praktisi yang mendedikasikan diri pada dunia pendidikan dan seni, semangat adalah suluh yang tak pernah padam dalam setiap denyut aktivitas saya. Di tengah padatnya rutinitas mengajar dan segala tanggung jawab profesional yang diemban, saya meyakini bahwa hidup adalah sebuah kanvas luas yang perlu diisi dengan warna-warna kegembiraan dan ekspresi diri. Maka, di sela-sela jeda dan ruang waktu yang tercipta, saya melarikan diri ke dalam dunia hobi yang begitu saya cintai. Ada semesta tersendiri yang terbuka saat kuas menari di atas kanvas, melukiskan imajinasi dan emosi dalam goresan warna. Setiap lukisan adalah cerita yang tak terucap, sebuah refleksi dari pengamatan dan perasaan. Tak hanya itu, tangan ini juga gemar menciptakan keindahan yang lebih nyata: merancang taman-taman mungil yang menjadi oase ketenangan, membentuk ornamen-ornamen unik yang menghidupkan sudut ruangan, dan merangkai berbagai kerajinan tangan yang sarat makna. Setiap karya adalah manifestasi dari energi kreatif yang tak pernah habis. Lebih dari sekadar hobi visual dan kriya, jiwa saya juga terpanggil untuk menyelami samudra kata. Menulis adalah cara saya bernapas, merajut gagasan, dan berbagi perspektif. Dari benak ini lahir beragam karya sastra: puisi-puisi yang melukiskan rindu dan renungan, geguritan yang merawat keindahan bahasa Jawa, pantun-pantun ceria yang menebar senyum, hingga cerpen-cerpen yang mengisahkan fragmen kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya. Setiap bait, setiap kalimat, adalah upaya untuk menangkap esensi, mengabadikan momen, dan menyampaikan pesan dari hati ke hati. Bagi saya, pendidikan dan seni adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya adalah jalan untuk menumbuhkan kepekaan, kreativitas, dan empati. Melalui pendidikan, saya mencetak generasi; melalui seni, saya menginspirasi dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang utuh, yang tak pernah berhenti berkarya dan menebar manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mural Lukis Dinding Inovasi Media Pembelajaran

3 September 2025   06:56 Diperbarui: 3 September 2025   06:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto pembelajaran dengan media mural lukis dinding

Mural Lukis Dinding: Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran Kontekstual, Menyenangkan, dan Bermakna

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu pesat menuntut dunia pendidikan untuk terus berinovasi. Era pasca pandemi telah meninggalkan jejak berupa ketergantungan siswa pada gawai. Kondisi ini menyebabkan banyak siswa yang jenuh dengan pola pembelajaran monoton, kehilangan fokus, bahkan mengalami penurunan motivasi belajar.

Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan strategi yang mampu menghadirkan pembelajaran kontekstual, menyenangkan, penuh kesadaran, dan bermakna. Salah satu inovasi yang terbukti efektif adalah mural lukis dinding di kelas.

Mural dan Konsep Deep Learning dalam Pendidikan

Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan hanya tentang teknologi, melainkan pendalaman proses berpikir, refleksi, dan pengalaman belajar. Ketika dinding kelas dihiasi mural edukatif, siswa tidak hanya melihat gambar, tetapi juga:

  1. Mengaitkan (connecting) – Siswa menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman hidup sehari-hari. Misalnya, mural tentang lingkungan dapat dikaitkan dengan kebiasaan menjaga kebersihan sekolah.

  2. Merefleksikan (reflecting) – Siswa belajar menemukan makna dari simbol dan ilustrasi yang ada pada mural. Mereka berpikir kritis, “Mengapa gambar ini ada di dinding kelas saya?”

  3. Mengaplikasikan (applying) – Informasi dari mural digunakan dalam situasi nyata. Contoh: mural tentang tokoh nasional bisa memicu diskusi tentang nilai kepahlawanan dalam kehidupan modern.

  4. Mentranformasikan (transforming) – Proses belajar tidak berhenti di ruang kelas, tetapi membentuk sikap, perilaku, dan karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Kontekstual dan Menyenangkan

Mural dinding menjadikan kelas sebagai ruang belajar yang hidup. Siswa tidak lagi sekadar duduk mendengarkan penjelasan guru, melainkan berinteraksi dengan visual yang ada di sekelilingnya.

  • Konsep kontekstual muncul ketika mural berisi ilustrasi yang dekat dengan kehidupan siswa, seperti budaya lokal, flora-fauna, pahlawan, atau rumus-rumus sederhana.

  • Kesenangan belajar hadir karena suasana kelas penuh warna, segar, dan inspiratif. Siswa merasa betah belajar, bahkan tanpa disadari mereka belajar dari gambar di sekitarnya.

foto kegiatan pembelajarn dikelas yang menyenangkan
foto kegiatan pembelajarn dikelas yang menyenangkan

Kesadaran dan Makna Belajar

Pendidikan sejati adalah membangun kesadaran diri. Dengan mural, siswa disadarkan bahwa belajar bukan kewajiban semata, melainkan kebutuhan. Mereka menemukan makna mendalam dari setiap simbol dan gambar di ruang kelas.

Contohnya:

  • Mural tentang candi Prambanan mengajarkan kesadaran budaya dan sejarah.

  • Mural tentang peta Indonesia menumbuhkan kesadaran kebangsaan.

  • Mural tentang lingkungan hijau menanamkan kesadaran ekologi dan tanggung jawab sosial.

Dengan cara ini, mural tidak sekadar menjadi dekorasi, tetapi sumber inspirasi yang menumbuhkan kesadaran belajar sepanjang hayat.

Dampak Implementasi Mural pada Prestasi Siswa

Sebelum adanya mural, siswa sering gaduh, mudah bosan, dan hasil belajar rendah. Namun setelah mural terimplementasi:

  • Motivasi belajar meningkat karena ruang belajar lebih menarik.

  • Fokus siswa terjaga karena stimulus visual mendukung konsentrasi.

  • Prestasi akademik naik, tidak hanya mencapai KKM, tetapi juga melampauinya.

  • Karakter siswa terbentuk melalui nilai-nilai yang divisualisasikan pada mural.

Penutup: Ruang Kelas yang Bernyawa

Mural lukis dinding bukan sekadar seni, melainkan implementasi nyata dari pembelajaran berbasis deep learning. Ia menghadirkan pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, membangkitkan kesadaran, dan bermakna.

Dengan inovasi sederhana ini, kelas berubah menjadi ruang yang bernyawa, di mana setiap sudut dinding berbicara, menginspirasi, dan mengajarkan sesuatu.

Seperti yang telah dibuktikan di kelas Bapak Rohmadi, S.Pd, mural menjadi media efektif yang mampu meningkatkan motivasi, prestasi, serta membentuk karakter siswa.

🎥 Dokumentasi kegiatan mural dapat dilihat di:
👉 Klik di sini untuk menonton

alamat youtube https://youtu.be/ej8rvoPcNkE?si=IZt9CeXqLjTdjb1M

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun