Mural dinding menjadikan kelas sebagai ruang belajar yang hidup. Siswa tidak lagi sekadar duduk mendengarkan penjelasan guru, melainkan berinteraksi dengan visual yang ada di sekelilingnya.
Konsep kontekstual muncul ketika mural berisi ilustrasi yang dekat dengan kehidupan siswa, seperti budaya lokal, flora-fauna, pahlawan, atau rumus-rumus sederhana.
Kesenangan belajar hadir karena suasana kelas penuh warna, segar, dan inspiratif. Siswa merasa betah belajar, bahkan tanpa disadari mereka belajar dari gambar di sekitarnya.
Kesadaran dan Makna Belajar
Pendidikan sejati adalah membangun kesadaran diri. Dengan mural, siswa disadarkan bahwa belajar bukan kewajiban semata, melainkan kebutuhan. Mereka menemukan makna mendalam dari setiap simbol dan gambar di ruang kelas.
Contohnya:
Mural tentang candi Prambanan mengajarkan kesadaran budaya dan sejarah.
Mural tentang peta Indonesia menumbuhkan kesadaran kebangsaan.
Mural tentang lingkungan hijau menanamkan kesadaran ekologi dan tanggung jawab sosial.
Dengan cara ini, mural tidak sekadar menjadi dekorasi, tetapi sumber inspirasi yang menumbuhkan kesadaran belajar sepanjang hayat.