Assalamu'alaikum, Pak Adi.
Saya Raka, suami dari Rinda.
*Mungkin Bapak terkejut menerima surat ini. Tapi izinkan saya jujur. Saya tahu banyak hal tentang Bapak. Bukan karena saya mencurigai, tapi karena Rinda sering menceritakan tentang guru luar biasa yang ada di sekolahnya.
Sejak awal, saya tahu Rinda mengagumi Bapak. Kekaguman itu tulus, sebagai sesama pendidik. Ia menghormati Bapak karena perjuangan dan kesederhanaan Bapak. Dan saya juga tahu... ada perasaan yang lebih dari itu, dari dua arah.
Saya tidak menulis ini untuk marah atau cemburu. Justru sebaliknya.*
Saya ingin berterima kasih. Karena selama ini Bapak telah menjadi teman seperjuangan untuk istri saya. Karena dalam sepi dan tekanan dunia pendidikan, Bapak hadir sebagai cahaya yang membuat Rinda terus kuat.
Saya menderita penyakit jantung bawaan. Dan waktu saya tidak lama lagi. Dokter sudah mengingatkan sejak tahun lalu. Kami sepakat untuk merahasiakan dari siapa pun, termasuk dari rekan kerja Rinda.
Pak Adi... kelak, jika waktu saya tiba dan Rinda merasa sendirian, jangan tinggalkan dia. Saya tidak meminta Bapak mengganti posisi saya. Saya hanya ingin Rinda tetap dikelilingi oleh orang baik, dan saya yakin, Bapak adalah salah satunya.
Jagalah Rinda. Tidak sebagai suami orang. Tapi sebagai teman sejati, yang selalu ada tanpa mengharap balasan.
Terima kasih, Pak Adi. Semoga kita semua tetap kuat menjalani takdir masing-masing.