Mohon tunggu...
Alam Raya
Alam Raya Mohon Tunggu... Just Human

Pernah belajar spasial dan lingkungan tinggal di Jawa

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mahameru pun Merestui, Ku gantungkan Celana Gunungku Bersama Fotomu (pertama)

30 April 2025   13:24 Diperbarui: 30 April 2025   13:24 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cikasur Gunung Argopuro/ https://jateng.akurat.co/wisata-kuliner/1333717635/topik-khusus.html#google_vignette

"Mahameru pun Merestui, Ku Gantungkan Celana Gunungku Bersama Fotomu" (pertama)

.... Romansa patah hati, untuk segera mengakhiri keabsurdan rasa, bersama dinginnya kabut menembus rimba Ranu Kumbolo.

Ahhhh ...

Gegara beberapa paragraf yg kau ketik di thread group itu, memoriku jadi melayang belasan tahun yang lalu.

Di Terminal Bungurasih malam terasa tidak seperti biasanya, malam ini aku harus tegas memutuskan apa yang sebenarnya kuinginkan. Setelah kamu santap Nasgor resto dalam terminal, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengakhiri semua. Maaf, kita putus ya, selesei disini saja, kalo jodoh pasti ketemu.

Cuma hitungan bulan jalan denganmu, hanya sekedar pelampiasan rasaku. Cinta pertama ku dulu hanya menganggap ku Sahabat, dia memilih temanku, gadis populer karena otaknya encer, calon dokter keterima di kampus Barwijaya. Sedangkan aku apa? Masa depan abu -- abu, kuliah tidak jelas,  latar belakang keluarga amburadul, bisa dibilang Yatim Pasif atau Yatim Piatu Pasif tepatnya. Fisik apalagi, tidak kinyis -- kinyis blas, cenderung tomboy tidak hanya menyandang aktif oragansasi wakil ketua OSIS yang seperiode dengan Ketua Pecinta Alam tingkat SMA, Jagoankan!

Aku terluka, aku sekedar mengisi kosong hatiku. Aku tidak menyanyangimu. Maafkan aku! Aku hanya ingin pergi jauh dari Surabaya, entah kemana untuk melanjutkan studiku, melupakan semuanya kamu dan cinta pertamaku. Aku pengen di lingkungan baru, kultur baru. Bukan lingkungan arek - arek pincak pincuk kayak gini, orang -- orang yang ramah lebih halus dan tenang tidak berisik.

Beberapa waktu berlalu, meskipun berat aku sangat bahagia. Aku bisa meninggalkan kota ini. Bermodal no pager kala itu nomor Kakak angkatan yang kuliah hukum di Jogja. Aku nekat Cuma membawa beberapa ratus ribu untuk memulai perjalanan baru. Kereta Sritanjung yang saat itu masih 17 K  tiket pink setebal domino, membawaku ke stasiun lempuyangan. Alhamdulillah, Kakak kelasku sudah menunggu. Kakakku ini anak hukum UII, sementara aku tidur di kos nya, ndak risih sih, orang biasa juga cewek sendiri di tenda dome saat naik Gunung.

Besoknya aku diantar nyari - nyari kos. Kesana kesini cari yg paling murah. Yesss dapat yg sebulan 50 K ledok klebengan. Lumayan jauh jalan kaki ke kampus teknik, tapi gak papa murah tur sehat. Kos - kosan pertamaku, di tingkat dua tengah ditutupin pohon belimbing menghadap barat.

Di depannya itu kos cowok, kami se-kos suka suwit- suwit malah yang kecentilan nggodain. Biar kos kami sederhana kedekatan kami seperti keluarga. Makan sama - sama ada nggak ada. Iya ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun