Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Berharga dari "Insiden Avanza"

3 Januari 2014   03:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di warung kopi, Konde mengaku menerobos palang pintu rel karena merasa kereta api masih jauh. Apalagi, didukung suasana subuh masih sepi kendaraan lain yang membuatnya leluasa melajukan mobil hingga tak sadar sudah berada di atas rel. Awalnya, kami sempat menyalahkan Konde yang sok nekat dan hampir berujung petaka.

Namun, mengingat penderitaan batin yang dialaminya saat detik-detik menentukan itu membuat kami memahaminya. Biar bagaimanapun, Konde merupakan rekan kerja sekaligus kawan seperjuangan. Dan, di saat kami sama-sama merasakan suka sepanjang perjalanan maupun dinas di Solo dan duka di perlintasan rel kereta, tentu tidak elok untuk menyudutkannya. Sebab, kawan sejati itu tidak hanya ada saat suka, melainkan juga duka, agar tetap bersama-sama.

Toh, sejak kejadian itu, sifat Konde berubah drastis. Kini, pria yang bekerja sebagai pengawas di salah satu eksportir pakan ternak itu jauh lebih kalem dalam berkendara. Konde mengaku mendapat pelajaran berharga dari peristiwa yang kami berempat juluki sebagai "Insiden Avanza". Dirinya tidak lagi mau menerobos perlintasan kereta api dan lampu merah, serta memasuki jalur TransJakarta. Termasuk, ketika mengendarai motor selalu mengenakan helm meski itu hanya di sekitaran gang rumahnya.

Bahkan, Konde yang dulunya kerap kena tilang karena ugal-ugalan di jalan raya, sejak insiden tersebut tidak pernah berurusan dengan polantas lagi. Ya, akhirnya kami berempat mendapat pelajaran berharga mengenai pedulinya berkendara dengan tertib agar selamat di jalan.

Beberapa hari setelah kejadian, kami sempat menyangka itu terjadi akibat berbau mistis lantaran perlintasan tersebut dikenal angker. Namun, setelah mendengar penuturan seorang kawan yang kebetulan ahli, diketahui bahwa mogoknya kendaran tidak hanya dialami kami. Melainkan banyak pengemudi lainnya yang disebabkan salah satu faktor, yaitu medan magnet dalam radius beberap meter dari rel kereta api. Namun, tetap kesalahan utama ada pada sang pengemudi yang kerap meremehkan peraturan.

Hingga kini, saya pribadi setiap melewati jembatan layang Pasar Pagi - Kota selalu menyempatkan untuk menengok Avanza berwarna hitam yang sudah baret akibat goresan palang rel kereta itu terparkir rapi di sudut sebuah gedung. Dalam beberapa kesempatan saat berkumpul, kami berempat kerap menceritakan rutinitas masing-masing lantaran sudah beda tempat kerja.

Namun, tetap "Insiden Avanza" yang paling mendominasi cerita. Ya, sebab, di salah satu kendaraan terfavorit keluarga Indonesia itu, kami dapat memetik pelajaran yang sangat berharga ke depannya mengenai keselamatan berkendara.

*      *      *

- Jakarta, 3 Januari 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun