[caption id="attachment_103410" align="aligncenter" width="320" caption="Kartun Wayang Indonesia"][/caption] Ismail, anak pertamaku yang berusia empat tahun kalau mau tidur selalu minta ditemani, terkadang sama Mamanya atau juga sama saya sendiri. Menjelang tidur, ia selalu minta diceritakan dongeng atau kisah-kisah fable pengantar tidur. Tapi pada suatu malam, ia tidak mau dibacakan dongeng lagi. Ia berhenti untuk didongengkan Mamanya sebelum tidur. "Ma, Iil ocen tiap alam mama celitain itu mlulu. Iil mau dicelitain jagoan cpidelmen cama dlagonbol". (Mama, Ismail bosan setiap malam, mama cerita itu terus. Ismail mau diceritain jagoan Spiderman sama Dragon Ball). Kata anakku dengan logat cadel sambil merengek, saat istriku hendak bercerita si Kancil yang cerdik. Usut punya usut ternyata, siang hari saat ia bermain dengan teman-temannya, ia menonton film kartun Dragon Ball dan Spiderman. Pantas saja...
* * *
Ia memaksa Mamanya untuk menceritakan dongeng tentang Son Go Ku, tokoh utama dalam serial Dragon Ball. Karuan saja istri saya jadi kelimpungan, sebab istri saya sama sekali tidak tahu tentang film kartun Dragon Ball, hanya sedikit mengenal Spiderman. Itu pun karena ia pernah menonton sekali di bioskop saat kami masih pacaran dulu. Akhirnya, sayalah yang menggantikan sang istri untuk mendongengkan si kecil ini. Sebelum memulai cerita, pikiran saya terbayang kenapa harus mendongengkan kisah dari luar negeri. Kenapa tidak dalam negeri saja? Karena gawat kalau anak seusia itu sudah dicekoki budaya dari luar, nantinya setelah dewasa bisa-bisa menjadi asing pada budayanya sendiri. Lagipula Dragon Ball dan Spiderman tidak baik untuk dikonsumsi anak sekecil itu, sebab banyak adegan kekerasan seperti membanting dan membunuh lawannya. [caption id="attachment_103412" align="aligncenter" width="450" caption="Gatot Kaca, tidak kalah hebat dengan tokoh kartun Mancanegara"]
* * *
[caption id="attachment_103411" align="aligncenter" width="504" caption="Tokoh Punakawan Asli Indonesia: Semar, Petruk, Gareng dan Bagong"]
Hari ini, sudahkah Anda mendongeng untuk Anak?
* * *
Bersambung...
_____________________________________________________________________________
Penulis : Choirul Huda  (No.  153)
NB :Â UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA PARADOKS YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI AKUN Dongeng Anak Nusantara di Kompasiana sbb : Dongeng Anak Nusantara. _____________________________________________________________________________