Mohon tunggu...
Rio Rocky
Rio Rocky Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa semster 5 di Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Bagian Timur di Makassar (STT INTIM MAKASSAR)

Saya menyediakan beberapa tulisan yang mungkin menurut anda menarik dan mungkin juga menurut anda tidak menarik. Jika menarik berikan saya rating, dan komentar, jika tidak menarik silahkan skip.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pohon Enau Sebagai Pohon Kehidupan bagi Masyarakat Desa Tontowea

2 November 2022   14:55 Diperbarui: 2 November 2022   15:05 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allah telah mendatangi kita dalam diri Yesus Kristus. Di dalam Dia manusia berjumpa dengan Allah, karena Dia dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30). Yesus Kristus adalah Enau kehidupan dapat dipahami sebagai Allah di antara manusia. Makna kehadiran tidak terlepas dari pemahaman orang  Tontowea tentang hubungan mereka dengan pohon Enau. Hubungan yang dibangun oleh  Tontowea dan Enau diakui dari awal kehidupannya di dunia sampai seorang meninggal dan dikuburkan.

Apabila kita mengatakan "Yesus sebagai Enau Kehidupan" . Pernyataan ini tidak dimaksudkan untuk kita datang sujud sembah pada pohon Enau dan menyembahnya, sekali lagi tidak. Perhatian dan pemahaman kita diarahkan pada makna kehadiran pohon Enau yang begitu dekat dengan kehidupan Masyarakat Tontowea. Yesus sebagai Enau hadir dalam kehidupan kita. Dia terlibat dalam seluruh keberadaan kita. Bukan hanya ketika kita lahir ke dunia. Dia sudah turut memperhatikan kita ketika kita masih diangan dalam rahim ibu, Yesus sendiri dengan tangan-Nya yang berbekas paku menandakan menjadi manusia yang utuh. Dia hadir bersama dengan kita, ketika kita menangis, Dia datang mengusap air mata kita. Ketika kita tertawa karena sukacita Dia hadir dan berbagi sukacita dengan kita. Yesus melindungi kita dari ancaman. Dia melindungi kita dari hawa panas dunia yang membakar dan menghanguskan kita. Dia melindungi kita dari hawa dingin dan hujan yang dalat membuat kita mati kedinginan.

Menemukan Yesus dalam kehidupan konteks masyarakat Desa Tontowea, Dia digambarkan sebagai Enau kehidupan. Yang adalah pohon yang dapat memberi kehidupan bagi hidup mereka, itu terlihat dari lahir sampai mati. Orang  Tontowea memahami "Pohon Enau" sebagai "Pohon Kehidupan" bagi orang percaya dan bagi dunia. Kristus adalah pokok kehidupan bagi gereja sepanjang segala masa termasuk bagi orang  Tontowea dan orang lain.

Pohon Enau dalam konteks budaya Masyarakat Desa Tontowea sebagai kesatuan hidup mereka. Pemahaman orang  Tontowea tentang Enau sebagai pohon kehidupan bisa dikenakan kepada Yesus sebagai sumber kehidupan manusia. Tetapi yang perlu dicatat ialah Yesus tidak identik dengan Enau, tetapi Yesus jauh lebih dari pohon Enau. Yesus mempunyai banyak gelar seperti Yesus sebagai Kurios, Anak Allah, sebagai Yang Tunggal, sebagai Guru Agung dan banyak gelar lain. Karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa pemahaman masyarakat desa Tontowea tentang Enau sebagai pohon kehidupan bisa menjadi salah satu konsep yang baik untuk memahami eksistensi Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun