Mohon tunggu...
roby priambodo
roby priambodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Pertentangan Kelas Karl Marx dalam Era Revolusi Industri 4.0 Terhadap Tenaga Kerja di Indonesia

7 Mei 2024   10:57 Diperbarui: 7 Mei 2024   11:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Roby Priambodo

Prodi : Pendidikan Sosiologi B

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Jakarta

Revolusi Industri merupakan topik yang sering diperbincangkan di masyarakat. Revolusi Industri secara sederhana dikatakan sebagai perubahan secara besar-besaran dalam bidang perindustrian. Revolusi industri telah memasuki 4.0. Yang memiliki ciri khusus pada munculnya peran di internet, teknologi informasi, dan komunikasi. Internet dan teknologi informasi memiliki andil besar dalam perubahan-perubahan yang ada pada revolusi industri.

Perubahan yang terjadi dalam era revolusi industri 4.0 adalah dengan penerapan kecerdasan buatan (artificial intelegence) dan robot dalam pelaksanaan kegiatan industri.

Keberadaan (artificial intelegence) dan robot menjadi suatu kekhawatiran bagi para pekerja terhadap pekerjaan yang selama ini dilakukannya. Hal ini semata-mata keadaan tersebut dapat menggeserkan peran tenaga kerja manusia dan menggantikannya dengan robot. Terlebih, sebagaimana dinyatakan oleh Naveen Menon seorang Presiden Cisco untuk Asia Tenggara yang menyatakan bahwa bilama teknologi baru diterapkan, produktivitas akan menurunkan biaya produksi, sehingga dapat membuat harga barang dan jasa turun. 

Revolusi Industri 4.0 pada dasarnya merupakan sejarah besar dalam bidang perindustrian. Bagi pengusaha, hal ini berdampak baik karena dapat mengurangi biaya produksi, sementara bagi para pekerja menjadi tantangan tersendiri untuk dapat mampu meningkatkan kemampuan dengan menyesuaikan tren pekerjaan di era revolusi industri 4.0 agar tidak tergerus oleh peradaban. Berbicara dunia industri dan kaitannya dengan pekerja erat kaitannya dengan teori pertentangan kelas Karl Marx. 

Dalam teorinya, Karl Mark menganggap bahwa terdapat pertentangan kelas yang terjadi akibat adanya perbedaan akses kekuasaan. Dalam hal ini terdapat ketimpangan kelas dan ketimpangan sosial yang terjadi pada kaum buruh dan majikan atau yang kemudian dalam hal ini Karl Marx membaginya dalam dua kelas, yakni Kelas Borjuis dan Kelas Proletariat (Prinada, 2022). 

Hal ini menjadikan terciptanya suatu kondisi yang tidak seimbang dalam masyarakat. Perbedaan kelas ini menjadikan para buruh dengan kelas sosial rendah terasingkan dalam tatanan sosial akibat eksploitasi korporasi dan kapitalisme. 

Dalam kapitalisme sekarang, para pemilik modal sejatinya masih bergantung pada buruh yang berakibat pada perlakuan adil pada buruh. Akan tetapi, revolusi industri 4.0 seolah mengecilkan peran buruh atau pekerja dalam menjalankan pekerjaanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun